Wednesday 10 May 2017

ARTI NISHFU SYA;BAN DAN RIWAYATNYA

ARTI NISFU SYA’BAN DAN RIWAYATNYA

Lafadz Nisfu Sya’ban adalah tarkib idlafi yang terdiri dari lafadz : Nisfu yang artinya setengah atau separuh. Adapun Sya’ban adalah nama bulan yang kedelapan dari Bulan Hijriyyah kalender Islam.
Menurut Ibnu Mandzur dalam lisanul Arab : Telah berkata Tsa’lab, telah berkata setengah Ulama :
Artinya : Bahwasanya dinamakan bulan Sya’ban itu dengan nama Sya’ban karena bahwasanya ia itu sya’ab artinya dzahir (menonjol) diantara dua bulan rajab dan ramadhan.”
Dalam Raudlatul Ulama diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “Tahukah kamu apa sebab bulan itu dinamakan sya’ban? Jawab mereka : Allah dan Rasul-Nya, maha mengetahui. Sabdanya : Karena sesungguhnya tasya’ub (bercabang-cabang) padanya kebaikan yang banyak.
Malam Nishfu Sya’ban adalah malam yang mempunyai fadhilah atau kelebihan dari malam-malam lainnya, sebagaimana yang terdapat dalam hadits dari Zubdatul Wa’idzin diriwayatkan dari Abi Nashr bin Sa’id dari Nabi Shalawallhu alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda :
Artinya : “Tatkala memasuki malam ketiga belas dari bulan sya’ban pernah datang kepadaku Malaikat Jibril, seraya berkata : “Wahai Muhammad bangunlah engkau, maka sesungguhnya telah datang waktu bertahajjud, supaya dapat engkau bermohon akan maksudmu tentang umat mu”, maka Nabi pun lakukan perintah  itu, lalu datang lagi malaikat Jibril ketika bersinar fajar Subuh, seraya berkata :”Wahai Muhammad sesungguhnya Allah Ta’ala telah berikan kepadamu sepertiga dari umatmu”. Maka menangislah Nabi SAW sambil mengatakan :”Wahai Jibril , khabarkanlah kepadaku tentang umatku yang dua pertiga lagi. Jawab Jibril : “Aku Tidak Tahu”.  Kemudian datang lagi Jibril pada malam yang kedua ( malam keempat belas dari bulan sya’ban), seraya berkata : “Wahai Muhammad bangunlah engkau dan bertahajjudlah,  maka Nabi pun lakukan perintah  itu, lalu datang lagi malaikat Jibril ketika  fajar Subuh, seraya berkata :”Wahai Muhammad sesungguhnya Allah Ta’ala telah berikan kepadamu dua pertiga  umatmu”. Maka menangislah Nabi saw sambil mengatakan :”Wahai Jibril , khabarkanlah kepadaku tentang umatku yang sepertiga umatku yang tinggal. Jawab Jibril : “Aku Tidak Tahu”. Kemudian datang lagi malaikat Jibril pada malam Baro’ah (malam kelepasan, yaitu malam kelima belas daripada Sya’ban), seraya berkata : “Khabar gembira untukmu, wahai Muhammad. Maka sesungguhnya Allah telah berikan untukmu  seluruh umatmu daripada orang yang tidak menyekutukan Allah akan sesuatu.”

Malam Nisfu sya’ban adalah malam kelepasan. Dimana patut benar ummat Nabi Muhammad saw bersyukur pada malam tersebut dengan melakukan berbagai ibadah yang diridhai. Disamping beberapa keterangan-keterangan mengenai fadhilah malam Nisfu Sya’ban dan fadhilah menghidupkannya. Telah di Takhrij oleh Imam Ahmad dan Ad-daruqudni, sebagaimana sabda Rasulullah saw. :

Artinya : “Sesungguhnya Allah Azza wajalla, turun ke langit dunia (Rahmat-Nya) pada malam nishfu daripada sya’ban, maka diberinya ampunan terlebih banyak daripada bulu kambingnya bani Kalb.
 Tersebut pula dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. berkata, telah bersabda Rasulullah saw. :
Artinya : “Pernah datang kepadaku Jibril di malam Nishfu daripada Sya’ban seraya berkata :”Wahai Muhammad, inilah malam yang dibukakan padanya pintu-pintu langit dan pintu-pintu Rahmat. Maka bangunlah engkau, sholatlah dan angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke langit. Maka Nabi berkata :”Wahai Jibril, malam apakah ini? Maka jawabnya (Jibril) :”Inilah malam yang dibukakan padanya tiga ratus pintu daripada rahmat, maka Allah mengaruniakan ampunan bagi segenap mereka yang tidak menyekutukan sesuatu kepada Allah, kecuali orang yang menjadi tukang sihir, tukang tenung, orang yang suka marah, orang yang selalu minum arak, orang yang selalu zina, orang yang makan riba, orang yang durhaka kepada ibu bapaknya, tukang mengadu domba dan orang yang memutuskan tali kekeluargaan. Maka sesungguhnya mereka itu tidak diampuni sehingga mereka bertaubat dan meninggalkan perbuatan tersebut. Maka Nabi pun keluar, lalu sholat dan menangis dalam sujud seraya berkata :”Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari Siksa Mu dan kemurkaan-Mu. Dan tidaklah aku dapat menghinggakan pujian atas-Mu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji dirimu sendiri. Maka bagimulah kepujian sehingga engkau ridha.”  
FADHILAH MALAM NISHFU SYA’BAN
Adapun amalan berkumpul di Masjid atau Musholla setelah Maghrib pada Malam Nishfu sya’ban untuk berdzikir, tilawatil Qur’an dan membaca doa, seperti membaca surat Yasin lalu berdoa dengan doa yang dihayati, adalah suatu kebaikan yang disaksikan oleh beberapa keterangan yang tersebut mengenai fadhilah Malam Nishfu Sya’ban, ditambah dengan keterangan-keterangan lain.
Diriwayatkan dalam hadits yang ditakhrijkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah ra. berkata ia, telah bersabda Rasulullah saw. :
Artinya : “Sesungguhnya Bagi Allah Ta’ala itu ada beberapa malaikat, yang berkeliling di jalan-jalan mencari orang-orang yang melakukan dzikrullah. Maka apabila mereka mendapati suatu kaum yang tengah dzikrullah azza wajalla, berserulah mereka. Marilah kemari panjatkan hajatmu. Maka merekapun mengelilingi mereka dengan sayap-sayap mereka ke langit dunia….”
Dan diriwayatkan dari Abi Sa’id ra. berkata ia. Bersabda Rasulullah saw.
Artinya : “Tidaklah duduk suatu kaum yang menyebut-nyebut Allah, melainkan dikelilingi mereka itu oleh Malaikat dan mereka itu diliputi oleh rahmat dan turunlah atas mereka itu ketenangan, dan Allah menyebut-nyebut mereka pada makhluk yang berada pada sisinya. (HR.Muslim)
Dan diriwayatkan dari Abi Waqid AlHarits bin Aus ra. :
Artinya : “Bahwa Rasulullah saw. seketika beliau berada di Masjid, sedang orang banyak berada bersama beliau, tiba-tiba datanglah tiga orang. Maka tampillah yang dua orang kepada Rasulullah saw., sedang yang seorang lagi berlalu dari sana. Maka berhentilah keduannya itu pada Rasulullah saw.Maka adapun yang seorang maka dilihatnya ada tempat yang kosong, maka duduklah ia pada tempat itu. Adapun yang lain maka duduk dibelakang mereka. Dan adapun yang ketiga, maka berpaling dan pergi. Maka tatkala selesai Rasulullah saw. beliaupun bersabda : Maukah aku khabarkan kamu tentang tiga orang tersebut ? Adapun salah seorang dari mereka itu maka kembali kepada Allah, maka Allah pun memberinya tempat kembali. Adapun yang lainnya, maka ia malu, maka Allah pun malu kepadanya. Dan adapun yang lain lagi, maka berpaling, maka Allahpun berpaling padanya. (HR. Bukhari dan Muslim) 
Adapun alasan Surat Yasin yang dibaca karena Surat Yasin mempunyai keutamaan melebihi Surat lainnya, lagi pula dia itu hatinya AlQur’an. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas ra. dari nabi saw.
Dan diriwayatkan dari Abi hurairah ra. dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda :
Dan tersebut pula di dalam hadits :

Artinya : “Sesungguhnya didalam Al-Quran itu ada satu Surah, yang dapat memberi syafaat kepada pembacanya dan diampuni bagi pendengarnya yang disebut Almu’imah. Ditanya orang : Wahai Rasulullah apakah lmu’imah itu ? Sabdanya : meratakan ia akan yang mempunyai nya dengan dua kebaikan dunia akhirat.

No comments:

Post a Comment

JEJAK SEJARAH MURSYID THORIQOH AT-TIJANI SYEKH MUHAMMAD BIN YUSUF

  "Jejak Histori Syekh Muhammad bin Yusuf sukodono - Ampel Surabaya, abahny a KH Ubaid dan KH Zaid, salah satu pembawa Thoriqoh At-Tija...