ARTI
NISFU SYA’BAN DAN RIWAYATNYA
Lafadz
Nisfu Sya’ban adalah tarkib idlafi yang terdiri dari lafadz : Nisfu yang
artinya setengah atau separuh. Adapun Sya’ban adalah nama bulan yang kedelapan
dari Bulan Hijriyyah kalender Islam.
Menurut
Ibnu Mandzur dalam lisanul Arab : Telah berkata Tsa’lab, telah berkata setengah
Ulama :
Artinya
: Bahwasanya dinamakan bulan Sya’ban itu dengan nama Sya’ban karena
bahwasanya ia itu sya’ab artinya dzahir (menonjol) diantara dua bulan rajab dan
ramadhan.”
Dalam
Raudlatul Ulama diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Artinya
: “Tahukah kamu apa sebab bulan itu dinamakan sya’ban? Jawab mereka : Allah
dan Rasul-Nya, maha mengetahui. Sabdanya : Karena sesungguhnya tasya’ub
(bercabang-cabang) padanya kebaikan yang banyak.
Malam
Nishfu Sya’ban adalah malam yang mempunyai fadhilah atau kelebihan dari
malam-malam lainnya, sebagaimana yang terdapat dalam hadits dari Zubdatul
Wa’idzin diriwayatkan dari Abi Nashr bin Sa’id dari Nabi Shalawallhu alaihi
wasallam, bahwasanya beliau bersabda :
Artinya : “Tatkala
memasuki malam ketiga belas dari bulan sya’ban pernah datang kepadaku Malaikat
Jibril, seraya berkata : “Wahai Muhammad bangunlah engkau, maka sesungguhnya
telah datang waktu bertahajjud, supaya dapat engkau bermohon akan maksudmu
tentang umat mu”, maka Nabi pun lakukan perintah itu, lalu datang lagi malaikat Jibril ketika
bersinar fajar Subuh, seraya berkata :”Wahai Muhammad sesungguhnya Allah Ta’ala
telah berikan kepadamu sepertiga dari umatmu”. Maka menangislah Nabi SAW sambil
mengatakan :”Wahai Jibril , khabarkanlah kepadaku tentang umatku yang dua
pertiga lagi. Jawab Jibril : “Aku Tidak Tahu”. Kemudian datang lagi Jibril pada malam yang
kedua ( malam keempat belas dari bulan sya’ban), seraya berkata : “Wahai
Muhammad bangunlah engkau dan bertahajjudlah,
maka Nabi pun lakukan perintah
itu, lalu datang lagi malaikat Jibril ketika fajar Subuh, seraya berkata :”Wahai Muhammad
sesungguhnya Allah Ta’ala telah berikan kepadamu dua pertiga umatmu”. Maka menangislah Nabi saw sambil
mengatakan :”Wahai Jibril , khabarkanlah kepadaku tentang umatku yang sepertiga
umatku yang tinggal. Jawab Jibril : “Aku Tidak Tahu”. Kemudian datang lagi
malaikat Jibril pada malam Baro’ah (malam kelepasan, yaitu malam kelima belas
daripada Sya’ban), seraya berkata : “Khabar gembira untukmu, wahai Muhammad.
Maka sesungguhnya Allah telah berikan untukmu
seluruh umatmu daripada orang yang tidak menyekutukan Allah akan
sesuatu.”
Malam Nisfu
sya’ban adalah malam kelepasan. Dimana patut benar ummat Nabi Muhammad saw
bersyukur pada malam tersebut dengan melakukan berbagai ibadah yang diridhai.
Disamping beberapa keterangan-keterangan mengenai fadhilah malam Nisfu Sya’ban
dan fadhilah menghidupkannya. Telah di Takhrij oleh Imam Ahmad dan Ad-daruqudni,
sebagaimana sabda Rasulullah saw. :
Artinya
: “Sesungguhnya Allah Azza wajalla, turun ke langit dunia (Rahmat-Nya) pada
malam nishfu daripada sya’ban, maka diberinya ampunan terlebih banyak daripada
bulu kambingnya bani Kalb.
Tersebut
pula dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. berkata, telah
bersabda Rasulullah saw. :
Artinya
: “Pernah datang kepadaku Jibril di malam Nishfu daripada Sya’ban seraya
berkata :”Wahai Muhammad, inilah malam yang dibukakan padanya pintu-pintu
langit dan pintu-pintu Rahmat. Maka bangunlah engkau, sholatlah dan angkatlah
kepalamu dan kedua tanganmu ke langit. Maka Nabi berkata :”Wahai Jibril, malam
apakah ini? Maka jawabnya (Jibril) :”Inilah malam yang dibukakan padanya tiga
ratus pintu daripada rahmat, maka Allah mengaruniakan ampunan bagi segenap mereka
yang tidak menyekutukan sesuatu kepada Allah, kecuali orang yang menjadi tukang
sihir, tukang tenung, orang yang suka marah, orang yang selalu minum arak,
orang yang selalu zina, orang yang makan riba, orang yang durhaka kepada ibu
bapaknya, tukang mengadu domba dan orang yang memutuskan tali kekeluargaan.
Maka sesungguhnya mereka itu tidak diampuni sehingga mereka bertaubat dan
meninggalkan perbuatan tersebut. Maka Nabi pun keluar, lalu sholat dan menangis
dalam sujud seraya berkata :”Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari
Siksa Mu dan kemurkaan-Mu. Dan tidaklah aku dapat menghinggakan pujian atas-Mu.
Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji dirimu sendiri. Maka bagimulah kepujian
sehingga engkau ridha.”
FADHILAH
MALAM NISHFU SYA’BAN
Adapun
amalan berkumpul di Masjid atau Musholla setelah Maghrib pada Malam Nishfu
sya’ban untuk berdzikir, tilawatil Qur’an dan membaca doa, seperti membaca
surat Yasin lalu berdoa dengan doa yang dihayati, adalah suatu kebaikan yang
disaksikan oleh beberapa keterangan yang tersebut mengenai fadhilah Malam Nishfu
Sya’ban, ditambah dengan keterangan-keterangan lain.
Diriwayatkan
dalam hadits yang ditakhrijkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah
ra. berkata ia, telah bersabda Rasulullah saw. :
Artinya
: “Sesungguhnya Bagi Allah Ta’ala itu ada beberapa malaikat, yang
berkeliling di jalan-jalan mencari orang-orang yang melakukan dzikrullah. Maka
apabila mereka mendapati suatu kaum yang tengah dzikrullah azza wajalla,
berserulah mereka. Marilah kemari panjatkan hajatmu. Maka merekapun
mengelilingi mereka dengan sayap-sayap mereka ke langit dunia….”
Dan
diriwayatkan dari Abi Sa’id ra. berkata ia. Bersabda Rasulullah saw.
Artinya
: “Tidaklah duduk suatu kaum yang menyebut-nyebut Allah, melainkan
dikelilingi mereka itu oleh Malaikat dan mereka itu diliputi oleh rahmat dan
turunlah atas mereka itu ketenangan, dan Allah menyebut-nyebut mereka pada
makhluk yang berada pada sisinya. (HR.Muslim)
Dan
diriwayatkan dari Abi Waqid AlHarits bin Aus ra. :
Artinya
: “Bahwa Rasulullah saw. seketika beliau berada di Masjid, sedang orang
banyak berada bersama beliau, tiba-tiba datanglah tiga orang. Maka tampillah
yang dua orang kepada Rasulullah saw., sedang yang seorang lagi berlalu dari
sana. Maka berhentilah keduannya itu pada Rasulullah saw.Maka adapun yang
seorang maka dilihatnya ada tempat yang kosong, maka duduklah ia pada tempat
itu. Adapun yang lain maka duduk dibelakang mereka. Dan adapun yang ketiga,
maka berpaling dan pergi. Maka tatkala selesai Rasulullah saw. beliaupun
bersabda : Maukah aku khabarkan kamu tentang tiga orang tersebut ? Adapun salah
seorang dari mereka itu maka kembali kepada Allah, maka Allah pun memberinya
tempat kembali. Adapun yang lainnya, maka ia malu, maka Allah pun malu
kepadanya. Dan adapun yang lain lagi, maka berpaling, maka Allahpun berpaling
padanya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun
alasan Surat Yasin yang dibaca karena Surat Yasin mempunyai keutamaan melebihi
Surat lainnya, lagi pula dia itu hatinya AlQur’an. Sebagaimana diriwayatkan
dari Anas ra. dari nabi saw.
Dan
diriwayatkan dari Abi hurairah ra. dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda :
Dan
tersebut pula di dalam hadits :
Artinya
: “Sesungguhnya didalam Al-Quran itu ada satu Surah, yang dapat memberi
syafaat kepada pembacanya dan diampuni bagi pendengarnya yang disebut
Almu’imah. Ditanya orang : Wahai Rasulullah apakah lmu’imah itu ? Sabdanya :
meratakan ia akan yang mempunyai nya dengan dua kebaikan dunia akhirat.
No comments:
Post a Comment