Wednesday 31 May 2017

AMALAN-AMALAN PELEBUR DOSA DI BULAN RAMADHAN

Amalan-amalan Pelebur Dosa di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan. Sampai-sampai dikatakan oleh para ulama, kalau tidak di bulan Ramadhan mendapatkan ampunan lantas di bulan mana lagi?
Berikut disebutkan beberapa amalan yang bisa melebur dosa di bulan Ramadhan.

1- Shalat lima waktu, bertemu dengan hari Jumat dan bertemu dengan Ramadhan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no. 233)

2- Amalan puasa Ramadhan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ
Keluarga, harta, dan anak dapat menjerumuskan seseorang dalam maksiat (fitnah). Namun fitnah itu akan terhapus dengan shalat, shaum, shadaqah, amar ma’ruf (mengajak pada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran).” (HR. Bukhari no. 3586 dan Muslim no. 144)

3- Qiyam Ramadhan (shalat Tarawih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)

4- Menghidupkan shalat malam pada Lailatul Qadar

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menerangkan bahwa pengampunan dosa pada lailatul qadar adalah apabila seseorang mendapatkan malam tersebut, sedangkan pengampunan dosa pada puasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) adalah apabila bulan Ramadhan telah usai. (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 365-366)

5- Zakat fitrah

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan pada orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Zakat fitrah di penghujung Ramadhan, itu juga adalah sebab mendapatkan ampunan Allah. Karena zakat fitrah akan menutupi kesalahan berupa kata-kata kotor dan sia-sia. Ulama-ulama terdahulu mengatakan bahwa zakat fitrah adalah bagaikan sujud sahwi (sujud yang dilakukan ketika lupa, pen.) dalam shalat, yaitu untuk menutupi kekurangan yang ada. (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 377)
Kalau banyak ampunan seperti itu di bulan Ramadhan, seharusnya setiap yang keluar dari bulan Ramadhan keadaannya sebagaimana disebutkan oleh Muwarriq Al-‘Ijliy,
يَرْجِعُ هَذَا اليَوْمَ قَوْمٌ كَمَا وَلدَتْهُمْ أُمَّهَاتُهُمْ
“Hari ini kembali suatu kaum sebagaimana mereka baru dilahirkan oleh ibu-ibu mereka.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 366). Artinya, mereka kembali bersih dari dosa.
Sungguh sangat disayangkan jika keluar dari bulan Ramadhan tidak membawa ampunan apa-apa.
Qatadah rahimahullah mengatakan,
مَنْ لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِي رَمَضَانَ فَلَنْ يُغْفَرَ لَهُ فِيْمَا سِوَاهُ
“Siapa saja yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain (di luar Ramadhan), ia pun akan sulit diampuni.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 371)
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah mengatakan,
فَلَمَّا كَثُرَتْ أَسْبَابُ المغْفِرَةِ فِي رَمَضَانَ كَانَ الَّذِي تَفُوْتُهُ المغْفِرَةُ فِيْهِ مَحْرُوْمًا غَايَةَ الحِرْمَانِ
“Tatkala semakin banyak sebab mendapatkan pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka siapa saja yang tidak mendapatkan pengampunan tersebut, sungguh dia benar-benar telah bernasib buruk.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 371)
Semoga bermanfaat sebelum mengawali bulan Ramadhan.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Sumber : https://rumaysho.com/11211-5-amalan-pelebur-dosa-di-bulan-ramadhan.html

Tuesday 16 May 2017

KEISTIMEWAAN MALAM NISHFU SYA'BAN

Keistimewaan Malam Nisfu Sya'ban

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Alhamdulillah ya, Allah berikan kepada kita kesehatan dan umur hingga bisa merasakan berkahnya bulan  Sya'ban. Semoga Allah tetap panjangkan umur kita, keluarga, dan orang-orang yang kita sayang hingga bertemu bulan Ramadhan. Amiin

Nah, gak kerasa kita sudah di pertengahan bulan Sya'ban. Masih inget kan kebiasaan yang dilakukan keluarga? Bareng-bareng ngaji yasin 3 kali sama baca do'a..👌🏻

Hmm, biar nanti bisa lebih khusyu' bacanya, kita harus tahu ni apa sih keistimewaan di malam itu..

Rasulullah SAW bercerita bahwa Malaikat Jibril mendatanginya di malam nisfu sya'ban.  Malaikat Jibril berkata, "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu ke langit!" Kemudian Nabi bertanya, "Malam apakah ini wahai Jibril?"

Jibril pun menjawab, "Malam ini Allah membuka 300 pintu rahmat. Allah mengampuni dosa semua hamba yang tidak menyekutukan-Nya. Kecuali orang yang berbuat sihir, peminum _khomr_, pelaku riba dan pezina. Sungguh mereka tidak mendapatkan ampunan dari Allah hingga mereka bertaubat."

Jika telah tiba seperempat malam, Malaikat Jibril turun dan berkata, "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu!" Maka Rasul pun mengangkat kepalanya dan melihat pintu-pintu surga terbuka. Di pintu pertama terdengar malaikat berseru, "Sungguh beruntung orang yang ruku' di malam ini."

Di pintu kedua malaikat berseru, "Sungguh beruntung orang yang bersujud kepada Allah di malam ini." Di pintu ketiga malaikat berseru, "Beruntung orang yang memanjatkan do'a di malam ini." Di pintu keempat malaikat berseru, "Beruntung bagi orang yang berdzikir di malam ini." Di pintu kelima malaikat berseru, "Sungguh beruntung orang yang menangis karena takut kepada Allah di malam ini."

Di pintu keenam malaikat berseru, "Beruntunglah semua orang muslim di malam ini." Hingga di pintu ketujuh pun malaikat berseru, "Apakah ada orang yang meminta? Niscaya Allah akan mengabulkan segala permintaannya." Hingga di pintu kedelapan malaikat berseru, "Apakah ada hamba yang meminta ampunan-Nya? Maka Allah akan mengampuninya."

Rasulullah lalu bertanya sampai kapankah pintu-pintu ini akan terbuka? Jibril menjawab, "Hingga terbit fajar. Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah di malam ini membebaskan orang-orang dari neraka sebanyak jumlah bulu kambing Bani Kalb"'

Hidupkanlah malam nishfu sya'ban dengan berbagai ibadah. Rahmat Allah begitu besar di malam itu. Segala hajat, permasalahan, dan apapun keinginanmu didengar oleh-Nya. Menangislah dan curahkan semua pada-Nya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

📜Sumber:
Al-Gun'yah Syaikh Abdul Qadir Aljaelani

Friday 12 May 2017

KEUTAMAAN MEMBACA ISTIGHFAR

Keutamaan Membaca Istighfar

SUDAHKAH Anda membaca istighfar hari ini? Sudah berapa banyak istighfar yang telah kita lafalkan hari ini? Atau, malah belum membaca istighfar sama sekali? Jika belum, ada baiknya sekarang juga kita mulai melafalkan istighfar.

Selipkan bacaan istighfar di antara dzikir yang kita baca. Mengapa harus menyelipkan bacaan istighfar? Karena istighfar mempunyai begitu banyak berkah dan hikmah. Istighfar tak hanya merupakan permohonan maaf. Lebih dari itu, istighfar mengandung makna pengakuan atas kesalahan yang dilakukan dan komitmen untuk memperbaiki diri sendiri.

Terlebih pada akhir zaman ini ketika begitu banyak maksiat dan kemungkaran terjadi di sekitar kita sehingga seolah-olah saking banyak dan saking biasanya maksiat dan kemungkaran itu tak dianggap sebagai sebuah perbuatan dosa. Malahan sudah mulai dianggap sebagai hal yang jamak terjadi. Apa boleh buat? Semua itu tentu saja membuat kita makin mudah terjerembab dalam kubangan dosa. Terjerembab tanpa sengaja, tanpa menyadari bahwa kita telah terjerembab dalam kubangan dosa bila kita tidak bersikap sangat hati-hati.

Orang tak lagi merasa malu berbuat maksiat, korupsi, berzina, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, dan banyak lagi perilaku yang membuat kita semua geleng-geleng kepala. Seolah-olah apa yang mereka lakukan adalah hal yang wajar dan manusiawi. Mereka lupa, kita semua lupa, bahwa akan ada pengadilan akhirat. Makin gawat lagi sebab banyak di antara kita yang justru tidak ingat untuk melakukan tobat. Nauzubillah min dzalik. Padahal, bukankah Allah SWT telah menyiapkan azab bagi mereka yang berbuat maksiat dan tidak mau bertobat?

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapatkan (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Al Furqaan: 68-70).

Manusia tak pernah dapat terlepas dari salah atau lupa. Itulah dalil sebagian orang apabila mereka melakukan sebuah kesalahan atau lupa terhadap sesuatu. Belum lagi hawa nafsu dan bisikan setan yang terus-menerus mengajak kepada perbuatan maksiat. Setiap manusia pasti memiliki dosa walau sekecil apa pun, kecuali para nabi yang memang telah dijaga oleh-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis: “Setiap anak Adam pasti bersalah. Tapi manusia salah yang paling baik adalah yang bertobat” (H.R. Ahmad).

Ibnu Atha’illah menuliskan dalam kitab Bahjat an Nufus bahwa dosa sebaiknya cepat-cepat dihapus dengan bertobat. Beliau mengibaratkan, orang yang melakukan dosa sama dengan periuk besi di atas api selama beberapa saat yang membuat warnanya makin menghitam. Jika kita membersihkan periuk tersebut, maka warna hitam akan hilang. Namun jika kita biarkan dan justru dipakai berkali-kali untuk memasak tanpa pernah dibersihkan, warna hitamnya akan melekat kuat hingga akhirnya ia akan pecah dan rusak. Walaupun dicuci sekeras apa, periuk besi itu pun tak akan lagi bisa kembali seperti semula.

Rasulullah SAW bersabda, “Ketika seorang mukmin melakukan sebuah dosa akan ada bintik hitam di dalam hatinya. Apabila ia bertobat, sadar, dan memohon ampunan, bintik tadi akan terhapus. Namun, jika ia malah menambah dosa, maka akan bertambah pula bintik hitamnya hingga akhirnya menutupi hati ini.” (HR. An-Nasa’i, Ibnu Hibban,  Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Memohon ampun dan beristighfar adalah jalan keluar atas dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Ingatlah bahwa dalam melaksanakannya pun kita dikejar deadline, yaitu sebelum nyawa terlepas dari raga. Padahal, kita tidak pernah tahu kapan nyawa terlepas dari badan. Karena itu, mau tidak mau jika kita ingin kembali kepada-Nya dalam keadaan bersih, maka  satu-satunya cara adalah dengan menyegerakan bertobat.

Rasulullah SAW yang ma’sum pun dalam sehari beristighfar tak kurang dari 70 kali menurut riwayat Bukhari, atau bahkan 100 kali menurut riwayat Muslim. Bagaimana halnya dengan kita yang tak pernah berhenti berbuat dosa dan maksiat? Tidaklah kita malu ketika sadar bahwa diri ini terlalu percaya diri sehingga enggan memohon ampun kepada-Nya? Selain Rasulullah SAW yang merupakan manusia tersuci namun masih rajin membaca istighfar, nyatanya para malaikat juga senantiasa membaca istighfar memohonkan ampun bagi orang-orang yang beriman.

Tentu saja konsekuensi dari bertobat dengan tulus ikhlas adalah tidak mengulangi perbuatan maksiat, bersungguh-sungguh menyesali perbuatan maksiatnya yang telah lalu, dan bertekad untuk menjauhi perbuatan maksiat. Begitulah caranya bertobat.

Anda tahu ‘kan tentang makna bertobat? Bahwa makna tobat sesungguhnya adalah meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang telah dilakukan, berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya, dan berusaha melakukan apa yang lebih baik (sebagai ganti). Jika keempat hal itu telah dipenuhi, berarti syarat tobat seseorang telah sempurna.

Lihatlah, Betapa tingginya nilai perintah untuk membaca istighfar. Sampai-sampai perintah untuk bertobat itu senantiasa ditempatkan berdampingan dengan perintah untuk beribadah kepada-Nya.
Istighfar juga merupakan suatu kewajiban sekaligus kebutuhan seorang hamba kepada Allah SWT. Apa alasannya? Karena secara fitrah memang manusia tidak akan bisa mengelak dari perbuatan dosa dan kesalahan di sepanjang hidupnya. Maka sesungguhnya peluang ampunan ini merupakan anugerah rahmat yang terbesar bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

Selain itu, kebiasaan beristighfar merefleksikan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya dan pengakuan akan Kemahapengampunan Allah SWT. Istighfar juga merupakan cermin dari sebuah akidah yang mantap akan kesediaan Allah membuka pintu ampunan-Nya pada sepanjang siang dan malam. Pendek kata, orang yang tidak pernah lalai untuk mengucapkan istighfar adalah orang yang dekat dengan Allah SWT.

Selain dari hikmah sucinya diri dari dosa, istighfar juga merupakan salah satu sebab terpenting diturunkannya rezeki. Makin rajin dan makin banyak kita mengucapkan istighfar, makin mudahlah rezeki kita yang menggantung di langit itu untuk turun. Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW.

Diceritakan, ketika Rasulullah SAW sedang duduk di dalam masjid bersama sejumlah sahabat, tiba-tiba masuk empat orang lelaki. Masing-masing dari mereka mengeluh. Orang yang pertama mengeluh karena hujan sudah lama tidak turun. Rasul SAW menasehatinya dengan ucapan: “Beristighfarlah !” Orang yang kedua mengeluh karena sudah lama menikah, tapi belum memperoleh keturunan. Ujar Nabi SAW: “Beristighfarlah !” Lelaki yang ketiga mengadukan  kesulitan ekonominya. Rasulullah SAW pun berkata: “Perbanyak istighfar!” Demikian juga dengan lelaki yang keempat, yang minta nasehat lantaran tanah pertaniannya sudah tidak subur lagi. Lagi-lagi Rasulullah SAW berkata: “Beristighfarlah !”

Abu Hurairah RA terheran-heran mendengarnya dan bertanya : “Ya Rasulullah, penyakitnya banyak tetapi obatnya satu.” Mendengar pertanyaan ini, beliau Nabi SAW menjawab : “Simaklah Firman Allah dalam Surat Nuh ayat 10-12 : “Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah dzat yang Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, perbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda :”Barangsiapa memperbanyak Istighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah mengaruniainya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka”.(HR.Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Al-Hakim)

Dituturkan oleh Syaikh ‘Aidh al Qarni, sang penulis buku best seller La Tahzan, bahwa ada seseorang yang tak kunjung dikaruniai anak. Sementara para dokter sudah angkat tangan tidak mampu memberi jalan keluar. Segala macam obat-obatan pun sudah dicoba, tetapi tetap masih gagal mewujudkan keinginannya tersebut.

Orang itu akhirnya bertanya kepada salah seorang ulama yang kemudian menyarankan kepadanya, “Hendaklah engkau memperbanyak istighfar di kala subuh dan sore hari, sesungguhnya Allah SWT mengatakan perihal orang-orang yang beristighfar, ‘Dan memperbanyak harta dan anak-anakmu’” (Q.S. Nuh: 12). Lelaki itu pun kemudian memperbanyak istighfar secara terus-menerus. Hingga akhirnya dengan izin Allah SWT dan kasih saying-Nya, ia pun mendapatkan keturunan yang saleh.


Di zaman yang serba tidak menentu ini, ada baiknya kita menjadikan istighfar sebagai salah satu amalan harian kita. Tujuannya agar kita tidak serta-merta tanpa sadar terseret dan terjerumus dalam kemaksiatan. Lebih dari itu, supaya kita merasa damai tenteram sebab terampuni dosa-dosa kita. Baik yang kita lakukan dengan sadar maupun tanpa sadar.

Sumber : 36 Kultum La Tahzan

RATIB AL HADDAD - DOA DAN DZIKIR PERLINDUNGAN PAGI PETANG

DOA PERLINDUNGAN PAGI DAN PETANG 


Perkenankanlah kami  membagikan bacaan Doa dan dzikir perlindungan pagi petang yang merupakan karya Al allamah Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad yang dikenal dengan nama Ratibul Haddad. Habib Abdullah Alhaddad sendiri merupakan ulama asal tarim, hadraumut yang hidup pada masa antara tahun 1634 hingga 1720. Beliau adalah seorang ulama yang nasabnya bersambung langsung kepada Rasulullah SAW. tak heran jika Beliau memiliki derajat yang tinggi disisi ALLAH SWT dan merupakan seorang wali qutub atau pemimpin para wali di zamannya. 

Beliau jugalah yang memperbarui tariqoh alawiyin/ba'alwy. Habib Abdullah Alhaddad sendiri memiliki 140 guru dan salah satu gurunya yang utama adalah Al Habib Umar bin Abdurrahman al-'Aththas. Beliau juga memiliki banyak sekali murid yang sukses dalam berdakwah diantaranya yang paling dikenal adalah Al Habib Ahmad bin zein Alhabsyi. karya karyanya sendiri sudah tak terhitung jumlahnya, salah satu yang paling terkenal tentu saja Ratib Al Haddad yang hingga kini telah dibaca dan diamalkan oleh berbagai umat islam diseluruh dunia termasuk indonesia. 

Bacaan dzikir yang terdapat dalam ratibul haddad sendiri semuanya diambil dari Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah SAW. ratibul haddad memiliki faedah yang luar biasa serta mencakup seluruh aspek kehidupan. bacaan bacaan yang ada didalamnya semuanya merupakan lafadz lafadz pilihan yang diambil dari Al-Qur'an dan hadits. setiap kalimat dzikir yang ada didalamnya memiliki manfaat yang luar biasa. langsung saja berikut ini bacaan ratibaul haddad dalam teks/tulisan arabnya . . . 

 Bacaan Ratib Al Haddad :

 الراتب الشهير للحبيب عبد الله بن علوي الحداد 
 الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم - الفاتحة بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْمُ آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ لاََ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (3x) سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ (3x) سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ (3x) رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ(3x) ا َللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ (3x) أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (3x) بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ الْعَلِيْـمُ (3x)رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا (3x) بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ الله (3x) آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا(3x) يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا (3x) ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ (7x) ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ إَكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْـنَ (3x) أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ (3x) يَا عَلِيُّ يـَا كَبِيْرُ يـَا عَلِيْمُ يـَا قَدِيْرُ يـَا سَمِيعُ يـَا بَصِيْرُ يـَا لَطِيْفُ يـَا خَبِيْرُ (3x) ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ(3x) أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ (4x) لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله(50x) مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ...وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ...وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ... وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ اَهْلِ بَيْتِهِ الْمُطَهَّرِيْنَ...وَأَصْحَابِهِ الْمُهْتَدِيْنَ...وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَـدٌ. اَللهُ الصَّمَـدُ. لَمْ يَلِـدْ وَلَمْ يٌوْلَـدْ. وَلَمْ يَكُـنْ لَهُ كُفُـوًا أَحَـد (3x) بسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِعِيْنَا رَسُوْلِ اللهِ...مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَاَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَاَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ...وَإِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْمُهَاجِرِ اِلَى اللهِ اَحْمَدَ بْنِ عِيْسَى وَاُصُولِهِ وَفُرُوْعِهِمْ...أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُكَثِّرُ مَثُوْبَاتِهِمْ وَيُضَاعِفْ حَسَنَاتِهِمْ...وَيَحْفَظْنَا بِجَاهِهِمْ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ...وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِم وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.اَلْفَاتِحَةَ اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْاُسْتَاذِ الْاَعْظَمِ الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّد بِن عَلِيّ باَ عَلَوِي وَأُصُولِهِ وَفُرُوعِهِمْ...وَجَمِيْعِ سَاذَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِيِّ وَأُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُكَثِّرُ مَثُوْبَاتِهِمْ وَيُضَاعِفْ حَسَنَاتِهِمْ وَيَحْفَظْنَا بِجَاهِهِمْ...وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِم وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.اَلْفَاتِحَةَ اَلْفَاتِحَةَ إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوا وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا...أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُكَثِّرُ مَثُوْبَاتِهِمْ وَيُضَاعِفْ حَسَنَاتِهِمْ...وَيَحْفَظْنَا بِجَاهِهِمْ وَيَنْفَعُنَابِهِمْ وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِم وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.اَلْفَاتِحَةَ اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا صاَحِبِ الرَّاتِبِ...قُطْبِ الإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ...الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بِنْ عَلَوِي بِنْ مُحَمَّد الْحَدَّاد...وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِمْ...أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيُكَثِّرُ مَثُوْبَاتِهِمْ وَيُضَاعِفْ حَسَنَاتِهِمْ...وَيَحْفَظْنَا بِجَاهِهِمْ وَيَنْفَعُنَابِهِمْ...وَيُعِيْدُ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِهِم وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ وَعُلُوْمِهِمْ وَنَفَحَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ.اَلْفَاتِحَةَ اَلْفَاتِحَة إِلَى أَرْوَاحِ كَافَّةِ عِبَادِ اللهِ الصّالِحِينَ وَوَالِدِيْنَا وَمَشَائِخِنَا فِي الدِّيْنِ...وَذَوِي الْحُقُوْقِ عَلَيْنَا وَاَمْوَاتِ اَهْلِ هَذِهِ الْبَلْدَةِ مِنْ اَهلِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اَجْمَعِيْنَ...وَاِلَى أَرْوَاحِ اَمْوَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ وَاَحْيَاهُمْ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ...أَنْ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيُفَرِّجُ كُرُوْبَ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَرْحَمُهُمْ...وَيَشْفِي مَرْضَاهُمْ وَيَجْمَعُ شَمْلَهُمْ عَلَى الْهُدَى...وَيُؤَلِّفُ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَيُوَلِّي عَلَيْهِمْ خِيَارَهُمْ... وَيُصْرِفُ عَنْهُمْ شِرَارَهُمْ...وَيَكْفِيْنَا وَاِيَّاهُمْ شَرَّ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ وَالْمُؤْذِيِّيْنَ وَالْمُتَعَدِّيْنَ مِنْ قَرِيْبٍ اَوْبَعِيْدٍ...وَيُرخِي اَسْعَارَهُمْ...وَيُغَزِّرُ اَمْطَارَهُمْ وَيُعْطِي كُلَّ سَائِلٍ مِنَّا وَمِنْكُمْ سُوْلَهُ...عَلَى مَا يُرْضِى اللهُ وَرَسُوْلَهُ...وَيَفْتَحُ عَلَيْنَا فُتُوْحَ الْعَارِفِيْنَ...وَيَخْتِمُ لَنَا بِالْحُسْنَى وَهُوَ رَاضٍ عَنَّا فِى خَيْرٍ وَلُطْفٍ وَعَافِيَّةٍ وَاِلىَ حَضَرَةِ النَّبِيِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ.اَلْفَاتِحَةَ Do'a بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْـحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِمِ سُلْطَانِكْ...سُبْحَانَكَ لاَنُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ...فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْصَى وَلَكَ الْحَمْدُ اِذَا رَضِيْتَ وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَى...اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَ...وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْاَخِرِيْنَ...وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ...وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلاَءِ الْأَعْلَى اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ...وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتَّى تَرِثَ الْاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَاوَاَنْتَ خَيْرُ الْوَرِثِيْنَ...اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَودِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَبْدَنَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَولاَدَنَا وَاَمْوَالَنَا وَاَهْلَنَا وَكُلَّ شَيْئٍ اَعْطَيْتَنَا...اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَاِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ... وَاَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ...وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرٍّ كُلِّ ذِى شَرٍّ...اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ...اَللَّهُمَّ حُطْنَا بِالتَّقْوَى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَمَةِ...فِى الْحَالِ وَالْمَاَلِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ...وَصَلِّ اللَّهُمَّ بِجَمَالِكَ وَجَلاَلِكَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ...وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ...بِفَضْلِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِيْفُوْنَ...وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ...وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ...وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ (3x) يَاعَالِمُ السِّرِّ مِنَّا لاَتَهْتِكِ السِّتْرَ عَنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَكُنْ لَنَا حَيْثُ كُنَّا (3x) يَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِهَا يَااَللهُ بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ (3x) يَالَطِيْفًا لَمْ يَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلْ...اِنَّكَ لَطِيْفُ لَمْ تَزَلْ اُلْطُفْ بِنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ (3x) 

Bismillaahir Rahmaani Rahiim.
Alhamdulillaahi rabbil’aalaamiin.
Allahummaa shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa’alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘amma yashifuun wasalaamun’alal mursaliin wal hamdulillaahi rabbil’aalamiin.
Innallaaha wamalaa-ikatahuu yushalluuna ‘alan nabiyyi, yaa ayyuhalladzziina aamanuu, Shalluu ‘alaihi wasallimuu tasliimaa.
Ash shalatu wassalaamu ‘alaika yaa sayyidil mursaliin.
Ash shalatu wassalaamu ‘alaika yaa khaataman nabiyyiin.
Ash shalatu wassalaamu ‘alaika yaa man arsalakallaahu rahmatan lil ‘aalamiin wassalim waradhiallaahu ta’aala ‘an ash haabii rasuulillaah ajma’iin. (Aamiin 3x)
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala Puji Syukur bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Baginda Nabi Muhammad beserta seluruh keluarga Baginda Nabi Muhammad
Maha Suci Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari apa yang disifatkan oleh orang orang kafir, dan sejahtera atas sekalian Rasul dan segala puji bagi Allah yang mempunyai alam semesta ini.
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi SAW, Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah dan beri salamlah yang terbaik kepada Nabi SAW.
Shalawat dan salam atasmu wahai pemimpin para utusan/rasul
Shalawat dan salam atasmu wahai Nabi penutup para Nabi
Shalawat dan salam semoga atasmu wahai orang yang diutus Allah karena rahmat bagi seluruh alam dan semoga pula salam kepada para sahabat  Rasulullah yang diridhoi oleh Allah semuanya. Aamiin , Aamiin, Aamiin
Al-Faatihah ilaa hadhrati shaahibi raatib, wa ilaa hadhrati ruuhi Sayyidina wa Habiibina wa Syafi’ina wa Maulana Musthafa Muhammad SAW. Al-Faatihah…..
Al-Fatihah untuk kehadirat penyusun ratib ini, dan kehadirat ruhnya Tuanku, kekasih kami, dan pemberi syafa’at kami, pemimpin kami, Baginda Nabi Muhammad SAW
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alif-laam-miim. Dzalikal kitaabu laa raiba fiihi hudallil muttaqiin. Alladziina yu’minuuna bilghaibi wayuqimunash shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquuna. Wal-laziina yu’minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablika wa bil aakhirati hum yuqiinuun. Ulaa-ika ‘alaa hudam mirrabihim wa ulaa-ika humul muflihuun.
 “Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
“(1).Alif laam miim (2).Kitab(Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa (3).(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian rizki yang Kami anugrahkan kepada mereka (4).dan  mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat (5). Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
Wa ilaa hukum ilaahuw waahid laa ilaaha illaa huwar-rahmaanur-rahiim.
“(163). Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang“
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum, lahuu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi, man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi ‘idznihi,  ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyai-im min ‘ilmihi illaa bi maa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardho, wa laa ya-uduhu hif-zhuhumaa wa huwal ‘alliyyil ‘azhiim
“(255). Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus, tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur.KepunyaanNya segala apa yg ada di langit dan di bumi.siapakah yg dapat memberi syafaat disisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yg ada di hadapan mereka dan yg di belakang mereka. Sedang mereka tidak dapat meliputi sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan apa yg Allah kehendaki, Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Lillaahi maa fissamaawaati wa maa fil ardhli, wa in tubduu maa anfusikum au takhfuuhu yuhasibkum bihillaahu,fayaghfiru liman yasyaa-u wa yu’adzdzibu man yasyaa-u wallaahu ‘alaa kulli syai’in qadiirun.
Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mirrabbihii wal mu’minuuna kullun aamana billaahi wa malaaikatihii wakutubihii warusulihii laa nufarriqu baina ahadin mir rusulihii wa qaaluu sami’naa wa atha’naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir.
Laa yukallifullaahu nafsan illa wus’ahaa lahaa maa kasabat wa’alaihaa maktasabat, rabbana laa tu-aakhidznaa in nasiinaa au akhtha’naa rabbanaa walaa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahuu ‘alal ladziina min qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa’fu’anna waghfirlanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin.
“(284).Kepunyaan Allah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Jika kamu melahirkan apa yang ada di hati kamu atau kamu menyembunyikannya niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan lamu tentang perbuatan itu. Maka Allah mengampuni siapa saja yang dikehendaki-NYA dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 
(285) Rasul (SAW) telah beriman kepada Al Qur’an yg telah diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman, semuanya beriman kepada Allah, malaikat2Nya, kitab2Nya, rasul2Nya, (mereka mengatakan) kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dari rasul-rasulNya, dan mereka mengatakan “ kami dengar dan kami taat” (mereka berdo’a) ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepadaMu-lah kami kembali.”
“(286).Allah tidak membebani seseorang melainkan lebih dari kemampuannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya (mereka berdo’a) Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada oramg-orang sebelum kami, Ya Tuhan kami janganlah pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami.Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”
Laa ilaaha ilallahu wahdahu laa syarikallaahu lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir (3x)
“Tiada Tuhan yang sebenarnya berhak dsembah, kecuali hanya Allah Yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki kerajaan ini dan memiliki segala puji. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dialah yang sangat berkuasa atas segala sesuatu.” 3x
Subhananallaahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaaha wallaahu akbar (3x)
“Maha Suci Allah, dan segala puji hanya khusus bagi Allah, dan tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanyalah Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar.” 3x
Subhaanallaahi wa bihamdihii subhaanallaahil ‘azhiim (3x)
“Maha Suci Allah dengan segala puji kepada-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung.” 3x
Rabbanaghfirlanaa watub’alainaa innaka antat tawwaabur rahiim (3x)
“Ya Allah ampunilah dosaku dan berikan aku tobat, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun  lagi Penyayang.” 3x
Allahumm shalli  ‘alaa Muhammadin, Allaahumma shalli ‘alaihi wassallim (3x)
“Wahai Tuhan kami, berilah shalawat/rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad, Ya Tuhan Kami berilah shalawat/rahmat-Mu kepadanya dan kesejahteraan-Mu.” 3x
A’uudzu bikalimaatillahit taammaati min syarri maa khalaq (3x)
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa-apa yang diciptakan-Nya” 3x
Bismillaahil ladziy laa yadhurru ma’asmihii syai-un fil ardhi walaa fis samaa’ii wahuwas samii’ul ‘aliim. (3x)
“(Aku menjalani hidup pada siang atau malam ini) Dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu pun dapat memberi mudharat, baik di bumi maupun di langit dan Dia- lah Tuhan yang maha mendengar lagi maha  mengetahui” 3x
Radhiitu billaahi rabba wa bil islaami diina wa bi Sayyidina Muhammadin Shalallaahu ‘Alaihi Wasalaam nabiyyan wa rasuula (3x)
“Kami rela Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Nabi Muhammad SAW  sebagai Nabi dan RasulMU” 3x
Bismillaahi walhamdulillaahi wal khairu wasy-syarru bimasyii-atillaah (3x)
 “Dengan nama Allah dan segala puji hanya tertentu bagi Allah dan segala kebajikan dan kejahatan, dengan segala ketentuan Allah” 3x
Aamannaa billaahi wal yaumil aakhiri tubnaa ilallaah baathinaw wa zhaahiran (3x)
“Kami (menyatakan) beriman kepada Allah dan hari akhir, dan kami bertobat kepada Allah lahir maupun batin” 3x
Yaa rabbanaa wa’fu ‘annaa wamhul ladziy kaana minnaa (3x)
“Ya Tuhan kami, berilah kami maaf dan hapuskanlah apa – apa yang ada pada kami (dosa – dosa)”
Yaa dzal jalaali wal ikraam, amitnaa ‘alaa diinil Islaam (7x)
“Wahai Tuhan yang mempunyai sifat Keagungan dan sifat Pemurah, matikanlah kami dalam lingkungan agama Islam” 3x
Yaa qawiyyu yaa matiinu ikfi syarrazh zhaalimiin (3x)
“Ya Tuhan yang Maha Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang – orang zhalim”  3x
Ash lahalllaahu umuuralmuslimiin sharafallaahu syarral mu’dziin (3x)
“Semoga Allah memperbaiki semua urusan kaum muslimin dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang – orang yang suka mengganggu” 3x
Yaa ‘aliyyu yaa kabiiru yaa ‘aliimu yaa qadiiru yaa samii’u yaa bashiiru yaa lathiifu yaa khabiir (3x)
“Ya Tuhan yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, Maha Mendengar lagi Melihat, Maha Lemah Lembut lagi Maha Mengamati” 3x
Yaa faarijal ham, yaa kaasyifal gham yaa mal li’abdihii yaghfir wa yarham (3x)
“Wahai Tuhan yang melegakan dari duka cita, lagi melapangkan dada dari duka cita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang suka mengampuni dan menyayangi hamba – hambaNya.” 3x
Astaghfirullaaha rabbal baraayaa, astaghfirullaaha minal khathaaya (4x)
“Aku mohon ampunan Allah Tuhan pencipta sekalian makhluk, aku mohon ampunan Allah dari segala kesalahan” 4x
Laa ilaaha illallaah (25/50/100 x)
“Tiada yang wajib disembah selain Allah”
Muhammad rasulullaah SAW wa syaraffa wa karamaa wa majjada wa azhzhama wa radhiyallaahu ta’alaa ‘an ashhaabi  Rasuulillaahi ‘ajma’in wat tabi’iina lahum bi ihsanin ilaa yaumiddiin wa ‘alayna ma’ahum birahmatika yaa arhamar-raahimiin.
“Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah melimpahkan shalawat dan kesejahteraan kepada beliau dan kepada keluarganya kemuliaan, keramahan, kedermawanan dan ketinggian derajat dengan keridhoan Allah Ta’ala dan juga kepada para sahabatnya dan pengikut-pengikutnya yang setia semuanya,semoga kami dikumpulkan bersama mereka, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Surat Al Ikhlas (3x) :
Bimillahir rahmaanir raahim.Qulhu allahu ahad. Allahu shamad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakun lahu kufuan ahad.
“Katakanlah Dia – lah Allah, Yang Maha Esa, Allah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tiada sesuatu pun yang sama dengan-Nya.” 3x
Surat Al Falaq :
Bismillahir rahmaanir raahim.Qul a’uudzu birobbil falaq, Min syarri maa kholaq, Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob, Wa min syarri naffaatsaati fil ‘uqod, Wa min syarri haasidin idzaa  hasad.
“Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasa waktu subuh, dari kejahatan apa yang diciptakannya, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dari kejahatan wanita – wanita tukang sihir yang menghembuskan buhul – buhul. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila mendengki.”
Surat An Nas :
Bimillahir rahmaanir raahim.Qul a’uudzu birobbin naas, Maalikin naas, Ilaahin naas, Min syarril waswasil khon-naas, Alladzi yuwaswisu fii shuduurin naas, Minal jinnati wan naas.
“Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan Manusia, Raja Manusia, Tuhan Manusia, dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan ) ke dalam dada menusia, dari golongan jin dan golongan manusia.”
Al-Fatihah ilaa hadhrati ruuhi Sayyidina wa Habiibina wa Syafi”ina Rasulullaah Muhammad bin Abdullah SAW wa aalihi wa ashaabihi  wa dzurriyaatihi wa ahli baitihiim ajmaa’in. Innallaaha yu’lii darajaatihim fil jannaah wa yan fa’unaa biasraarihim wa anwaarihim wa ‘uluumihim fiid diin wa dunyaa wal akhiraati wayaj ’aluunaa min hizbihim wa yarzuquuna mahabbatahum wa yatawaffanaa ‘alaa millatihim wa yahsyarnaa fii zumratihim. Syaili-llaahi lahum Al-Fatihah…..
“Kami membaca Al Fatihah dengan niat semoga pahalanya disampaikan Allah kepada hadirat penghulu kami, kecintaan kami dan pemberi syafaat kami, Rasullullah Muhammad bin Abdillah SAW, juga kepada keluarganya, sahabat – sahabatnya, istri – istri nya dan anak cucu nya, dengan harapan semoga Allah meninggikan derajat mereka di dalam surga, dan semoga Allah memberi manfaat kepada kami dengan Rahasia mereka, cahaya mereka dan ilmu mereka dalam urusan agama dan dunia, dan semoga Allah menjadikan kami termasuk golongan mereka, dan mengaruniai kami kecintaan terhadap mereka, serta mewafatkan kami atas agama mereka dan membangkitkan kami dalam barisan mereka. Al Fatihah semoga Allah memberikan pahala kepada kamu sekalian.”
Al-Fatihah ilaa hadhrati ruuhi Sayyidina Al-Muhajir ilaallaahu Ahmad bin Isa tsumma ilaa ruuhi Sayidina Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba’Alawy wa Sayiidil Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad As-Seqaff, wa ushuulihim wa furuu’ihim wa ahli silsilaatihim wal akhidziina minhum wal Jami’i sadatina Alii Ba’alawy wa dzawiil huquuqi ‘alayhim ‘ajma’iin. Innallaaha yaghfirullahum wa yarhamhum wa yuklii darajaatihim fil jannaah wa yan fa’unaa bi barakatihim wa asraarihim wa anwaarihim wa ‘uluumihim wa syafa’atihim wa bihurmatihim  fid diin wa dunyaa wal akhiraati. Syaili-llaahi lahum Al-Fatihah…..
“Kami membaca Al Fatihah dengan niat semoga pahalanya disampaikan kepada ruh Sayyidinal Imam al Mujahir Ilallah, Ahmad bin Isa, dan kepada ruh Al Fagihil Muqaddam bin Ali Ba Alawy juga kepada nenek moyang dan anak cucu keduanya, semua dengan harapan semoga Allah mengampuni mereka, menyayangi mereka serta meninggikan derajat mereka di dalam surga, dan semoga Allah memberi manfaat kepada kami dengan Asror mereka, cahaya mereka, dan ilmu mereka di dalam agama, dunia, dan akhirat, Al Fatihah”
Khushushan Al-Fatihah ilaa hadhrati ruuhi Sayyidina Quthbi Irsyad wal Gha’uts wal bilad Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Hadad shaahibi raatib, wa ushuulihim wa furuu’ihim, Innallaha yaghfirullahum wa yarhamhum wa yuklii daraajatihim fil jannaah wa an yu’iidu ‘alayna  min  barakaatihim, wa anwaarihim, wa asraarihim, fii diin wa dun-yaa wal akhiraat, syai-un lillaahi lahum. Al-Fatihah…..
“Kami membaca Al-Fatihah dengan niat semoga pahalanya disampaikan Allah kepada ruh penyusun ratib ini, sayyidina wa habiibina wali penolong, wali qutub, al habib Abdullah bin Alwi al Haddad, juga kepada nenek moyangnya, anak cucunya dan orang – orang yang mempunyai hak atas mereka semuanya, dengan harapan semoga Allah mengampuni mereka, menyayangi mereka dan meninggikan derajat mereka di surga, dan semoga Allah memberikan manfaat kepada kami dengan Rahasia mereka, cahaya mereka, dan ilmu mereka di dalam surga, dunia dan akhirat, Al Fatihah.”
Al-Fatihah tsumma illaa arwaahi Auliya ta’ala wa shalihiina wal Immatir-rasyidiina wal Ulama’i amiiliin, wa illaa hadhrati walidiina wa masyaikhina wa mu’allimiina wa dzawiil huquuqi ‘alainaa ajma’in. tsumma illaa hadhrati jamii’il mukminiina wal mukminat wal muslimina wal muslimat. Innallaha yaghfirullahum wa yarhamhum wa yuklii daraajatihim fil jannaah wa yan fa’uunaa wa barakaatihim, wa anwaarihim, wa asraarihim, wa ‘uluumihim  fid diin wa dunyaa wal akhiraati. Syaili-llaahi lahum Al-Fatihah…..
“Kami membaca Al Fatihah dengan niat semoga Allah menyampaikan pahalanya kepada arwah awliya (para Wali Allah), orang – orang yang saleh dan pemimpin yang adil. Kemudian kepada arwah orang tua kami, guru – guru kami, mereka yang telah mengajar kepada kami, serta mereka yang mempunyai atas kami semuanya. Kemudian kepada arwah mukminin, mukminat, dan muslimin, muslimat, penduduk negeri ini, dengan harapan semoga Allah mengampuni mereka, menyayangi mereka dan meninggikan derajat mereka di dalam surga, dan semoga Allah memberikan manfaat kepada kami dari Rahasia mereka, cahaya mereka, dan ilmu mereka di dalam agama, dunia, dan akhirat, Al Fatihah.”
Al-Fatihah biniyyatil qabuuli wa wushuuli wa hushuli tamami kulli su’lin wa ma’muul wa shalahisy-syaani zhahiraan wa bathinan fi diin wa dunya wal akhirat dafi’atan likulli syarrin jalibatan likulli khairin lana walidiina wali’awladina wa ‘ahbaabinaa wa masyaikhinaa fid-diini ma’al luthfi wal ‘aafiah wa’alaa niyyatin yunawwiru quluubana wa quwwalibanaa ma’at tuqaa wal hudaa wal’afaafa wal mauti ‘alaa diinil Islam wal iiman bilaa mihnatin wa laa imtihaanin bi haqqi sayyidinaa waladi ‘Adnaan wa likulli niyyatin shaalihatin wa illa hadhratil habiib Musthafa Maulana Sayidina Muhammad shallallaahu alaihi wa aalihii wa shahbihi wa sallama. Al-Fatihah......
“Kami membaca Al Fatihah dengan niat semoga bacaan kami diterima dan sampai kepada Allah serta dapat mencapai semua yang dicita – citakan, mendapat perbaikan keadaan lahir dan batin dalam urusan agama, dunia dan akhirat, serta menolak semua kejahatan dan mendatangkan semua kebaikan, bagi kami, orang tua kami, orang – orang yang kami cintai, guru – guru kami dalam agama, disertai kelembutan dan kesejahteraan. Dan dengan niat semoga Allah menerangi kalbu dan sanubari kami dengan cahaya takwa, petunjuk dan penjauhan diri dari keinginan – keinginan hina, dan meninggal dunia dalam keadaan memeluk Islam dan iman, tanpa disertai bencana dan cobaan, berkat kemuliaan putra Adnan (Rasullullah) , mengumpulkan semua niat yang baik dan bertambah – tambah cinta kepada sayyidina Nabi Muhammad SAW wa shohbihi wa sallam, Al Fatihah.”
Doa.
Bismillahir-rohmaanir-rahiim.Alhamdulillahir-rabbil-‘alaamin.
Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiina hamdan yuwafii ni’mahu wayukaafii mazidahu, yaa rabbana lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalaali wajhika wali’azhiimi sulthaanik
Subhaanaka laa nuhsii tsanaa-an ‘alaika anta kama atsnaita’alaa nafsika falakal hamdu hatta tardlaa wa lakal hamdu idzaa radliita walakal hamdu ba’dar ridlaa.
Allahuma shalli ‘alaa sayidina Muhammadin fil awaalin
Allahuma shalli ‘alaa sayidina Muhammadin fil aakhirin
Allahuma shalli ‘alaa sayidina Muhammadin fin-nabiyyin
Allahuma shalli ‘alaa sayidina Muhammadin fil mursaliin
Allahuma shalli ‘alaa sayidina Muhammadin fil mala illa yaumid-diin
Allahuma shalli ‘alaa sayidina Muhammadin fii kulli waqtin wahiin
Allahuma shalli ‘alaa sayidina Muhammadin hatta taritsal ardla waman ‘alaihaa wa anta khairul waaritsiina.
Allaahumma innaa nastahfidhuka wa nastaudi’uka diinanaa wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadana wa masyaikhina wa amwalaana wa kulla syai’in a’thaitanaa.
Allahummaj’alnaa fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa ‘iyaadzika min kulli syaithaanin mariidin wa jabbarin ‘aniidin wa dzii’ainin wa dzii baghyin wa min syarri kulli dzii syarrin innaka ‘alaa kulli syai’in qodiir.
Allahumma jammilnaa bil’aafiyati was salaamaati wa haqiqnaa bit taqwaa wal istiqamaati wa a’idznaa min muujibaati nadamati fil-hali wal maali innaka samii’ud du’aai.
allahumaghfirlana wa liwalidiina wa li awladiina wa masyaikhina wa lii ikhwaninaa fid diini wa li ashabiina wa ‘ahbaabinaa wa liman ahabbanaa fiika waliman ahsana ilaina wa mu’alimiina fid-diin wa dzawiil huquuqi ‘alainaa ajma’in wa lil jamii’il mukminiina wal mukminat wal muslimina wal muslimat al-ahyaa’i wal amwaat innaka alla kulli syai’in qadiir yaa rabbal ‘alaamiin.
Wa shalli Allahumma bijamalika wa jalalika ‘alaa sayidina Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’in.
Allahummar-zuqnaa kamaa lal mutaba’ati lahu zhahiran wa bathinan bil ‘afiyaata wal salamah yaa arhamar-rahiimiin
Subhaanaka rabbika rabbil ‘izzati ‘amma yashifuuna wasalamun ‘alal mursaliina wal hamdulillahi rabbil’aalamiin.
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, pujian yang dapat memenuhi tuntutan syukur atas nikmat - nikmat Nya.
Ya Robbana, bagi-Mu lah segala pujian sebagaimana layaknya dengan kemuliaan wajah Mu dan kebesaran kekuasaan Mu. Maha Suci Engkau kami tidak mampu menghinggakan sanjungan kepada Mu, sebagaimana Engkau telah menyanjung diri-Mu sendiri.Bagi-Mu lah segala pujian hingga Engkau Ridho, bagi-Mu lah segala pujian jika Engkau Ridha, dan bagi-Mu lah segala pujian sesudah Engkau ridha.
Ya Allah limpahkanlah segala shalawat dan salam kepada penghulu kami Muhammad, di kalangan orang – orang permulaan; limpahkanlah shalawat dan salam kepada penghulu kami Muhammad dikalangan orang – orang kemudian ; limpahkanlah shalawat dan salam kepada penghulu kami Muhammad di setiap waktu dan saat ; limpahkanlah shalawat dan salam kepada penghulu kami Muhammad di kalangan malaikat hingga hari kiamat ; dan limpahkanlah shalawat dan salam kepada penghulu kami Muhammad hingga Engkau warisi bumi dan siapa – siapa yang ada di atasnya, sedang Engkau adalah sebaik – baik  pemberi warisan.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon perlindungan-MU dan kami titipkan kepadaMU agama, diri, keluarga, anak-anak, harta, dan segala sesuatu yang telah Kau berikan kepada kami.
Ya Allah jadikanlah kami selalu di bawah pengawasan, keamanan dan perlindungan-Mu dari godaan setan yang terkutuk, pengusa-pengusa yang keji, dari orang-orang yang berbuat aniaya dan dzalim dan dari segala sesuatu yang bersifat jahat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas penentu segala sesuatu.
Ya Allah, tetapkanlah diri kami dengan kesehatan dan keselamatan, yakinlah diri kami dengan takwa dan istiqomah dan hindarkanlah kami dari penyebab-penyebab penyesalan, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Segala doa.
Ya Allah ampunilah segala dosa kami semua, anak cucu keturunan kami, guru-guru kami, kedua orang tua kami, istri/suami kami kakek-nenek kami, keluarga kami, saudara-saudara kami, sanak kerabat kami, orang-orang dirumah kami, sahabat kami,  orang-orang yang mencintai kami dan kecintaan kami karena Allah, orang-orang yang berbuat baik kepada kami, orang-orang yang mengajarkan agama kepada kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, serta seluruh  kaum muslimin muslimat wal mukminin mukminat.
Limpahkanlah shalawat ya Allah dengan keindahan dan keagunganMu atas junjungan kami Muhammad dan atas keluarganya dan semua sahabat-sahabatnya.
Ya Allah limpahkanlah/anugrahkan selalu kesempurnaan rezeki kepada kami untuk menjadi pengikutnya yang baik; lahir dan batin, dalam keadaan sejahtera dan selamat atas rahmat-Mu Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dengan keutamaan ayat : Maha Suci Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari apa yang disifatkan oleh orang orang kafir, dan sejahtera atas sekalian Rasul dan segala puji bagi Allah yang mempunyai alam semesta ini.”
Allahumma inna nas ‘aluka ridhaka wal jannah, wa na’uudzubika min sakhatika wan naar  3x
“Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami mohon keridhoan dan syurgaMu dan berlindung dari api neraka” 3x
  
Yaa ‘alimas sirri minna, la tahtika sitra’annaa, wa ‘afinaa wa’fu ‘anna, wa kun lanaa haitsu kunna  3x
“Ya Tuhan Yang Maha Mengetahui segala rahasia kami, janganlah kiranya Engkau bongkar tirai rahasia kami (aib), berilah kami ‘afiat (kesejahteraan) dan maafkanlah kami dan lindungilah-tolonglah kami dimanapun kami berada” 3x
Ya Allah biha, Ya Allah biha, Ya Allahu bi husnil khatimah  3x
“Ya Allah dengan kalimahMU, Ya Allah dengan kalimahMU, Ya Allah karuniailah kami husnul khatimah (akhir hayat yang baik)” 3x
Yaa Lathiifu  129x
“Yang Maha Lembut” 129x
Yaa Lathifan lam yazal, ulthul bina fiimaa nazal, innaka lathiifun lam tazal ulthuf binaa wal muslimiin  3x
“Wahai Yang Maha Lembut, janganlah Engkau  menurunkan (bencana) kepada kami berlemah lembutlah kepada kami dengan apa yang Engkau turunkan itu (bencana), karena sesungguhnya Engkau senantiasa Maha Lemah Lembut (untuk tidak menurunkan bencana itu), Berlemah lembutlah kepada kami dan juga kaum muslimin” 3x
Yaa Lathiifan bi khalqih, Yaa ‘Aaliman bi khalqih,  Yaa Khabiiran bi khalqih, ulthuf bina ya Lathiifu, ya ‘Aliimu, ya Khabiir  3x
“Yang Maha Lembut terhadap makhluk-NYA, Yang Maha Mengetahui terhadap makhluk-NYA, Yang Maha Mengamati terhadap makhlukNYA, berlemah lembutlah kepada kami Yang Maha Lembut, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Mengamati” 3x
  
“Yaa amanal khaifin, aminnaa mimma nakhaf
     Yaa amanal khaifin, sallimnaa mimma nakhaf
Yaa amanal khaifin, najjinaa mimma nakhaf “    3x
“Yang mengamankan orang yang takut, karunialah kami rasa aman dari rasa takut
Yang mengamankan orang yang takut, selamatkanlah kami dari segala yang kami takuti
Yang mengamankan orang yang takut, hindarkanlah kami dari segala yang kami takuti”
Al-Fatihah bil Qabuuli , wa illa hadhrati Nabiyyir Rasul, Muhammad  SAW, AL-FATIHAH.........
“Kami membaca Al-Fatihah semoga terkabul dan sampai serta terpenuhi (apa-apa yang kami mohonkan dan dzikir kami) serta sampaikanlah pahalanya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. AL-FATIHAH”

Semoga Doa dan dzikir Ratibul haddad diatas bisa kita baca dan amalkan setiap harinya agar kita dan keluarga kita senantiasa terlindung dari segala perbuatan jahat manusia maupun syetan serta membuat kita dirahmati oleh ALLAH SWT. waktu yang biasanya dipergunakan untuk membaca Ratibul Haddad adalah sehabis sholat maghrib ataupun isyak. semoga bermanfaat, wallahu a'lam.

JEJAK SEJARAH MURSYID THORIQOH AT-TIJANI SYEKH MUHAMMAD BIN YUSUF

  "Jejak Histori Syekh Muhammad bin Yusuf sukodono - Ampel Surabaya, abahny a KH Ubaid dan KH Zaid, salah satu pembawa Thoriqoh At-Tija...