"Jejak Histori Syekh Muhammad bin Yusuf sukodono - Ampel Surabaya, abahny |
SYAIKH MUHAMMAD BIN YUSUF AMPEL SURABAYA (1909-1984).
Mursyid thoriqoh tijani sekaligus wakil khatib PBNU pertama.
Syaikh Muhammad bin Yusuf dilahirkan di kota Surabaya pada tahun 1909.
Pada tahun 1918 ketika masih bocah, beliau dibawa ayahnya ke Mekkah untuk menuntut ilmu agama.
Setahun di sana beliau berhasil menghafalkan Al-Qur'an beserta tafsirnya.
Di samping ilmu-ilmu Al-Qur'an, dari sang ayah, beliau juga mewarisi sholawat Al-Fatih dan ilmu alat atau tata bahasa Arab.
Sementara mata rantai thoriqoh Tijaniyah beliau peroleh dari empat jalur, yaitu dari Syaikh Muhammad Amin Al-Quthby (1933), Syaikh Abdul Hamid Al-Futhy (1935), dan dari Syaikh Khawi Cirebon (1960) melalui KH Abbas Buntet dan Syaikh Muhammad Hafizh Al-Mishri.
Karya ‘kecil’ beliau yang sampai kini masih menjadi buku wajib salikin Tijaniyah adalah kitab Hisnul Hashin yang berisi beberapa wirid dan hizb.
Adapun Muqaddam ternama yang mendapatkan perkenan dari beliau antara lain KH Umar Baidhowi dan KH Badri Masduki.
Selain menduduki jajaran penting dalam thoriqoh tijaniyah syekh Muhammad juga dikenal sebagai khatib pertama PBNU di zamannya syekh Hasyim Asy'ari
Beliau wafat pada tahun 1984 dan dimakamkan di areal Pemakaman Sunan Ampel, persisnya di kolong sebelah kanan dekat pengimaman Masjid Ampel bersama Mbah Bolong.
Ditulis oleh Abdul Wahed,SPd.
(ikhwan Bangkalan Madura)
- Ditambahkan oleh Syekh Muhammad Yunus A hamid bahwa salah satu karomah Syekh Muhammad bin Yusuf ialah membaca shalawat Fatih 100,000 X
( dari selepas Dhuha sampai shubuh ).
Foto Syekh Muhammad bin Yusuf dengan gurunya Syekh Khowi yg berkacamata yg dimana melalui Syekh Khowi ini diberikan taqdim kepada Syekh Muhammad bin Yusuf.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِن الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
No comments:
Post a Comment