Monday 17 April 2017

KISAH-KISAH JASAD YANG MASIH UTUH SETELAH MENINGGAL DUNIA

Sebagian Tanda-tanda Mu'min yang khusnul Khotimah 


"Siapa yang menginginkan husnul khatimah (mati dalam iman), 

jagalah selalu baik sangka kepada semua manusia." (Imam Syafi'i)


        ULAMA MEKKAH JASADNYA MASIH UTUH, sETELAH DIKUBUR SELAMA 5 TAHUN 

Jasad Sayyid Muhammad Bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani Masih Utuh


Islam-Institute, Mekah – Seorang Ulama Aswaja Mekkah, Jasadnya masih tetap utuh setelah dikubur beberapa tahun. Ulama Aswaja Mekkah itu adalah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki (Seorang Wali Allah dan Ahli Hadits). Jasad masih utuh saat ingin di pindahkan oleh warga Wahabi Mekkah. Beliau pulang wafat pada 15 Ramadhan 1425H bersamaan 29 Oktober 2004, waktu subuh, hari Jumaat.
Menurut aturan pemerintah kerajaan Arab Saudi, setiap jasad yang terkubur setahun atau lebih di Mekah wajib untuk di bongkar dan dipindahkan untuk menyediakan tempat bagi Mayit yang baru meninggal. Namun apa yang terjadi saat penguasa Mekah yang berkolaborasi dengan kaum Wahabi tersebut memerintahkan untuk membongkar makam Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki?
Tahun pertama setelah Beliau meninggal digali, si penggali Makam sangat terkejut karena didapatinya Jasad masih utuh. Jasad yang dikira sudah melebur dengan tanah itu ternyata masih Allah jaga, jasad masih tetap utuh.
Tahun berikutnya mereka coba menggalinya lagi. Kembali si penggali makam terkejut bahkan yang menyaksikannya pun ikut terbelalak karena setelah dua tahun terkubur jasad Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki masih utuh bahkan rambut dan kukunya kian bertambah panjang jika dibandingkan dengan awal penggalian.
Lima tahun kemudian kembali dilakukan penggalian namun kembali mereka dibuat takjub dengan kuasa Allah yang menjaga para Wali-Nya. Makam tersebut mengeluarkan aroma yang sangat wangi melebihi Gahru. Jasad beliau pun masih terlihat rapih dan bertambah rapih seperti ada yang mengganti kafannya, akhirnya pembongkaran makam pun dibatalkan.
Sebagian orang yang hadir dan juga si penggali maqam pun akhirnya mengakui kalau ajaran yang di bawa oleh Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki memang adalah ajaran yang benar. Dan mereka pun akhirnya berpindah dari Wahabi menjadi Ahlusunnah Waljama’ah yang disaksikan oleh warga yang lainnya.

                            RATUSAN TAHUN DIKUBUR                                JASAD ULAMA YAMAN TETAP UTUH

Makam Sayyid Quthub Maulana Zanjari 
Pertengahan tahun 2007 silam warga Desa Dresi Kulon Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang dikejutkan adanya sosok yang masih utuh saat penggalian kuburan untuk warga setempat. Sosok tersebut menurut KH Nur Hamim Adlan, salah seorang pelaku spiritual asal Ponorogo adalah Sayyid Qutub Maulana Zanjari yang merupakan keturunan Abu bakar Asshidiq, sahabat Rasulullah.
Saat Wakijan, salah seorang penduduk setempat meninggal segera dicarilah tanah kosong di Kuburan Umum Desa untuk tempat menyemayamkan jasad Wakijan. Setelah ditemukan tempat yang tepat maka segera warga bahu membahu menggalinya. Atak Supriyadi bersama warga tidak memiliki firasat apapun ketika hendak melakukan penggalian fenomenal tersebut. Seperti biasa setelah penggalian ada beberapa kerangka manusia pada lapisan-lapisan tanah tersebut.”Mendapati tengkorak saat menggali kuburan adalah hal biasa. Apalagi kuburan yang sudah berumur lama sudah tidak diperhatikan oleh ahli waris. Sehingga seolah seperti tanah kosong kuburan,” ujarnya. Dia dan beberapa warga melanjutkan penggalian hingga lapisan tanah berikutnya. Hingga akhirnya mereka tercengang saat mendapati lawon (kain kafan) yang masih putih bebrsih di lapisan tanah berikutnya. “Ternyata sebuah jasad yang masih utuh. Terbungkus lawon yang juga masih putih bersih tidak selayaknya kain yang telah lama terkubur bumi. Kami beranikan untuk membuka lawon bagian wajah dari jasad tersebut,” lanjutnya.
Jasad yang panjangnya hampir dua meter tersebut wajahnya putih bersih. Senyuman yang bersahaja tersimpul dari perbawa yang masih kental dirasakan para penggali kuburan tersebut. Mereka meyakini bahwa jasad utuh tersebut adalah seorang kekasih Allah. Dihadirtunjukkan kembali oleh-Nya melalui tangan-tangan penggali kuburan. Sebuah bukti nyata bahwa Tuhan menjaga hambanya yang dikasihi. Sebagaiama janji Tuhan “Arrohimuun yarhamuhumur rohman”, Tuhan yang maha penyayang akan menyayangi mereka yang berbelas kasih (penyayang). Maka hamba-hambaNya yang dengan kasih sayangnya membimbing ummat diselamatkan juga oleh Tuhan badan jasmani maupun ruhnya hingga kelak akan bertemu pada hari pembalasan.
KH Nur Hamim Adlan yang juga seorang pelaku spiritual asal Ponorogo itu yakin bahwa kekasih Allah yang jasadnya masih utuh itu telang berpulang sejak 525 tahun yang lalu.
“Jasadnya diselamatkan dan terjaga hingga kini. Membuka mata warga dan kini menjadi jujugan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan. Seolah kini hidup lagi dan memberikan kesejukan kepada kita yang haus akan siraman keimanan,” paparnya.
Hingga kini ulama asal Tarim, Yaman itu masih menjadi buah bibir. Dibicarakan dan sebagai rujukan para peziarah. Meninggalkan dunia sejak ratusan tahun namun kini seolah hidup lagi. Menyuguhkan oase di tengah gersangnya padang kehidupan.
Sumber : suararembang.net/2012/

32 Tahun Dikubur, Jasad Si Penghafal Al-Qur’an Utuh?

32 Tahun Dikubur, Jasad Si Penghafal Al-Qur’an Utuh?
Ilustrasi (istimewa)
Subang, NU OnlineUsai melaksanakan pengajian bahtsul masail di kantor MWCNU Dawuan, Subang, Jawa Barat yang digelar tiap Sabtu, Ketua MWCNU setempat, Ajengan Toto Ubaidillah Haz mengutip sebuah keterangan yang menyatakan bahwa di liang kubur jasad seorang hafidh (penghafal) Al-Qur'an akan tetap utuh.

Mengenai hal ini, pria yang akrab disapa Kang Toto itu mengisahkan pertemuannya dengan Bu Supaedah. Ia adalah anak seorang hafidh Al-Qur'an yang saat ini berprofesi menjadi bidan di sebuah klinik. Pertemuan itu terjadi beberapa waktu lalu saat Kang Toto mengantar anaknya berobat. Dalam pertemuan itu keduanya berdialog cukup serius.

"Pak Ustadz, kira-kira kemana kalau mau mesantrenin anak ya?" tanya bidan Supaedah

Pria yang akrab disapa Kang Toto itu menjawabnya dengan pertanyaan, "Memangnya ibu maunya di pesantren daerah mana?"

Bidan Supaedah menjawab bahwa ia asli Cirebon dan menginginkan anak-anaknya bisa masuk pesantren yang ada di daerah Cirebon supaya bisa dekat dengan keluarga besarnya. Selain itu, ia pun menegaskan bahwa pesantren yang diinginkannya adalah pesantren tahfidh Al-Qur'an.

"Kalau pesantren Al-Qur'an ada di Kaliwadas Cirebon, Pesantrennya Uwa saya almarhum KH Nashir, nama pesantrennya An-Nashr. Ada juga di Ambit, Kecamatan Waled pesantrenya KH Abdul Basith, pesantren itu dikelola anak-anak dari Pesantren Rawamerta, Karawang," jawab Kang Toto yang saat ini menjabat Ketua Lembaga Dakwah NU Subang.

Namun benak Kang Toto sedikit termenung, karena biasanya para orang tua menginginkan anaknya mengikuti dan melanjutkan jejak orang tuanya, tapi bu bidan yang satu ini malah menginginkan anaknya masuk ke pesantren Al-Qur'an, bukan ke sekolah kesehatan.

"Kenapa ibu mau masukin anak ke pesantren? Enggak dimasukin ke kedokteran atau yang sesuai dengan profesi ibu?"

Bidan Supaedah kemudian menjawabnya dengan sebuah kisah nyata yang dialami keluarganya. Suatu hari, dengan alasan tertentu makam ayah Bidan Supaedah yang telah wafat 32 tahun yang lalu hendak dipindahkan, proses pemindahannya disaksikan oleh seluruh keluarga. Saat makam dibongkar, semua orang terkejut menyaksikan jasad penghuni makam itu masih utuh sempurna dan tidak hancur.

"Anak-anak saya bertanya, Mah, kenapa jasad kakek tidak hancur? Kok masih utuh? Kan kakek sudah meninggal puluhan tahun yang lalu?" ungkap Supaedah menirukan pertanyaan anak-anaknya.

Dengan berlinang air mata, Supaedah kemudian menjawabnya dengan sejarah sosok sang kakek yang belum diketahui oleh cucu-cucunya itu.

"Jasad kakek kalian tidak hancur dan masih utuh karena kakek kalian semasa hidupnya adalah seorang hafidh Al-Qur'an, kakek kalian kiai pengamal Al-Qur'an, Nak..."

Sejak saat itu, anak-anak Bidan Supaedah ingin menjadi penghafal Al-Qur'an dan minta dimasukan ke pesantren supaya bisa seperti kakeknya di kemudian hari. "Menurut informasi, sekarang anak-anaknya bu bidan itu sudah masuk pesantren Al-Qur'an"pungkas Kang Toto kepada NU Online, Sabtu (30/7). (Aiz Luthfi/Mahbib)
32 Tahun Dikubur, Jasad Si Penghafal Al-Qur’an Utuh?
Ilustrasi (istimewa)
Subang, NU OnlineUsai melaksanakan pengajian bahtsul masail di kantor MWCNU Dawuan, Subang, Jawa Barat yang digelar tiap Sabtu, Ketua MWCNU setempat, Ajengan Toto Ubaidillah Haz mengutip sebuah keterangan yang menyatakan bahwa di liang kubur jasad seorang hafidh (penghafal) Al-Qur'an akan tetap utuh.

Mengenai hal ini, pria yang akrab disapa Kang Toto itu mengisahkan pertemuannya dengan Bu Supaedah. Ia adalah anak seorang hafidh Al-Qur'an yang saat ini berprofesi menjadi bidan di sebuah klinik. Pertemuan itu terjadi beberapa waktu lalu saat Kang Toto mengantar anaknya berobat. Dalam pertemuan itu keduanya berdialog cukup serius.

"Pak Ustadz, kira-kira kemana kalau mau mesantrenin anak ya?" tanya bidan Supaedah

Pria yang akrab disapa Kang Toto itu menjawabnya dengan pertanyaan, "Memangnya ibu maunya di pesantren daerah mana?"

Bidan Supaedah menjawab bahwa ia asli Cirebon dan menginginkan anak-anaknya bisa masuk pesantren yang ada di daerah Cirebon supaya bisa dekat dengan keluarga besarnya. Selain itu, ia pun menegaskan bahwa pesantren yang diinginkannya adalah pesantren tahfidh Al-Qur'an.

"Kalau pesantren Al-Qur'an ada di Kaliwadas Cirebon, Pesantrennya Uwa saya almarhum KH Nashir, nama pesantrennya An-Nashr. Ada juga di Ambit, Kecamatan Waled pesantrenya KH Abdul Basith, pesantren itu dikelola anak-anak dari Pesantren Rawamerta, Karawang," jawab Kang Toto yang saat ini menjabat Ketua Lembaga Dakwah NU Subang.

Namun benak Kang Toto sedikit termenung, karena biasanya para orang tua menginginkan anaknya mengikuti dan melanjutkan jejak orang tuanya, tapi bu bidan yang satu ini malah menginginkan anaknya masuk ke pesantren Al-Qur'an, bukan ke sekolah kesehatan.

"Kenapa ibu mau masukin anak ke pesantren? Enggak dimasukin ke kedokteran atau yang sesuai dengan profesi ibu?"

Bidan Supaedah kemudian menjawabnya dengan sebuah kisah nyata yang dialami keluarganya. Suatu hari, dengan alasan tertentu makam ayah Bidan Supaedah yang telah wafat 32 tahun yang lalu hendak dipindahkan, proses pemindahannya disaksikan oleh seluruh keluarga. Saat makam dibongkar, semua orang terkejut menyaksikan jasad penghuni makam itu masih utuh sempurna dan tidak hancur.

"Anak-anak saya bertanya, Mah, kenapa jasad kakek tidak hancur? Kok masih utuh? Kan kakek sudah meninggal puluhan tahun yang lalu?" ungkap Supaedah menirukan pertanyaan anak-anaknya.

Dengan berlinang air mata, Supaedah kemudian menjawabnya dengan sejarah sosok sang kakek yang belum diketahui oleh cucu-cucunya itu.

"Jasad kakek kalian tidak hancur dan masih utuh karena kakek kalian semasa hidupnya adalah seorang hafidh Al-Qur'an, kakek kalian kiai pengamal Al-Qur'an, Nak..."

Sejak saat itu, anak-anak Bidan Supaedah ingin menjadi penghafal Al-Qur'an dan minta dimasukan ke pesantren supaya bisa seperti kakeknya di kemudian hari. "Menurut informasi, sekarang anak-anaknya bu bidan itu sudah masuk pesantren Al-Qur'an"pungkas Kang Toto kepada NU Online, Sabtu (30/7). (Aiz Luthfi/Mahbib)
Puluhan Tahun Dikubur, Jasad Ini Masih Utuh dan Wajahnya Bercahaya, Ternyata Amalannya selama hidup Adalah Tidak Batal Wudlu
Bismillah ...
Suatu ketika, seorang kontraktor akan membangun sebuah apartemen mewah di atas tanah bekas kuburan milik warga. Walaupun sedikit jauh dari keramaian, namun tempat yang akan dibangun ini sangat strategis untuk membangun sebuah apartemen.

Ketika pekerja hendak membangun pondasi apartemen, tiba-tiba seorang warga memberi tahu di tanah yang hendak dibangun itu ada kuburan tua seorang wanita yang belum terangkat. Sejenak pekerja itu terdiam dan menanyakan kira-kira kuburan siapa yang ada di sini. Siapa keluarga dari kuburan ini, lalu warga menjawab bahwa keluarganya sudah tidak ada. Hanya dia sendiri yang dikubur di sini dan keluarganya meninggal bukan di tempat ini.

Sejenak kontraktor itu terdiam dan memikirkan ke mana kuburan itu harus dipindahkan. Sedangkan tanah untuk pemindahan kuburan yang disediakan sudah penuh.

Setelah lamanya berpikir, kontraktor itu menanyakan tempat yang tepat untuk memindahkan kuburan itu. Akhirnya ada tempat yang bagus untuk kuburan itu.
Setelah tempatnya ditentukan, kuburan itu dibongkar untuk dipindahkan. Setelah 15 
menit, para penggali kubur menemukan jasad seorang wanita. Namun, para penggali kubur dan kontraktor terkejut bukan main. Subhanallah, sungguh tidak biasa kuburan yang hampir berumur 50 tahun ini ternyata jasad yang ada di dalamnya masih utuh sempurna dan wajah dari jasad itu sungguh menyilaukan orang yang melihatnya seolah kaca yang terkena sinar yang terang dan mencerminkan ketenangan.

Jasad dengan wajah tersenyum itu sejenak membuat orang yang melihat terkejut dan keheranan. Tak lama setelah itu, datang seorang kakek tua yang kenal dengan jasad itu lalu menceritakan kepada perihal jasad itu. Dulu, ketika wanita itu masih muda selalu mendawamkan wudhu di setiap waktunya.


Ketika marah, dia selalu berusaha tenang dengan bewudhu. Ketika dalam kesulitan dia selalu berwudhu. Ketika senangpun dia selalu berwudhu. Sungguh berbeda dengan adiknya yang urakan dan selalu memoles wajahnya yang cantik itu.
Adiknya sombong karena kecantikannya. Tak jarang dulu pria yang seusianya ingin meminangnya.

Adiknya itu selalu menolak pria yang tidak punya mobil, jangankan meminang berteman saja enggan. Sungguh berbeda jauh dengan kakaknya yang sederhana, baik tutur kata dan selalu menutup aurat.
Setelah lama mendengar cerita dari kakek, kontraktor itu sejenak tertegun dan menanyakan tentang keadaan adik jasad wanita itu. Kata kakek, adiknya yang urakan itu telah meninggal dengan wajah terbakar karena tabrakan saat bersenang-senang dengan teman prianya. Bahkan tubuh dan tulang wajahnya remuk sampai orang tuanya tak mengenalinya lagi. Naudzubillah.

Si kontraktor yang dulu suka dengan wanita yang berdandan seksi atau wanita yang sering membuka aurat, bahkan memperlihatkan titik-titik vitalitas kepadanya akhirnya bertobat kepada Allah. Kontraktor yang dulunya seorang playboy, sekarang sudah insaf tidak akan mengulanginya lagi.
Wallahu ‘a lam.
Sumber : CintaIslam.blogspot
03 November 2016

No comments:

Post a Comment

JEJAK SEJARAH MURSYID THORIQOH AT-TIJANI SYEKH MUHAMMAD BIN YUSUF

  "Jejak Histori Syekh Muhammad bin Yusuf sukodono - Ampel Surabaya, abahny a KH Ubaid dan KH Zaid, salah satu pembawa Thoriqoh At-Tija...