Monday 18 November 2019

TASHAWWUF AMALIYAH

TASHAWWUF AMALIYAH
KH. Jamaluddin Achmad

Imam Malik berkata: “Barangsiapa yang mendalami ilmu fikih tanpa mendalami ilmu tashawwuf, maka akan menjadi fasik. Dan barangsiapa yang mendalami ilmu tashawwuf tanpa mendalami ilmu fikih, maka akan menjadi kafir zindiq. Dan barangsiapa yang mendalami ilmu fikih dan ilmu tashawwuf, maka ia sungguh menjadi ahli tahqiq (yang menggabungkan ilmu syarî‘at dan haqîqat).” Imam Syafi’i berkata: “Kamu harus pandai ilmu fikih dan ilmu tashawwuf, jangan hanya pandai satu saja. #
Sungguh aku, demi haq Allah, memberi nasehat kepadamu.
Karena orang yang hanya pandai ilmu fikih, itu hatinya keras, tidak merasa takut kepada Allah #
Sedangkan orang yang hanya pandai ilmu tashawwuf saja, itu sangat bodoh (tentang hukum-hukum Islam), lalu bagaimana orang bodoh akan menjadi baik.” Ungkapan Imam Malik dan Imam Syafi’i tersebut menunjukkan bahwa mempelajari ilmu fikih dan tashawwuf adalah menjadi keharusan yang tidak boleh diabaikan, karena ilmu fikih mengarah kepada syarî‘at, dan ilmu tashawwuf mengarah kepada haqîqat.
Syarî‘at dan haqîqat kedua-duanya laksana dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, sebab syarî‘at tanpa haqîqat adalah kosong, dan haqîqat tanpa syarî‘at adalah batal.

Pustaka.almuhibbin

No comments:

Post a Comment

JEJAK SEJARAH MURSYID THORIQOH AT-TIJANI SYEKH MUHAMMAD BIN YUSUF

  "Jejak Histori Syekh Muhammad bin Yusuf sukodono - Ampel Surabaya, abahny a KH Ubaid dan KH Zaid, salah satu pembawa Thoriqoh At-Tija...