Thursday 3 October 2019

HARGAI ORANG MU'MIN YANG BEKERJA

HARGAI ORANG MUKMIN YANG BEKERJA

Alkisah, Sahabat Muadz bin Jabal usai makmum Nabi lalu pulang, kemudian di kampungnya beliau jadi imam. Berarti shalatnya shalat iadah, mengulang.

Shalat iadah itu boleh meskipun asar, karena ada sebab. Shalat bakda asar itu tidak boleh, kecuali ada sebab, termasuk sebab itu adalah iadah.

Banyak yang shalat makmum Muadz itu, orang yang untanya ditinggal di pematang, di kebun, digembalakan. Ada yang terburu suatu urusan, tapi Muadz baca Qurannya lama. Saking lamanya, ada orang yang mufaaraqah (keluar barisan shalat). Muadz masih shalat, didahului. Misalnya, Muadz membaca Surat al-Baqarah didahului dengan baca Qulhu (al-Ikhlas), otomatis tertinggal, terus selesai.

Sahabat Muadz ini pede sekali, sampai beliau berkata: apa kamu melihat, yang dilakukan orang itu munafik - mengomentari si A'rabi (yang keluar barisan) tadi itu - Karena dia shalat sama saya, terus bubar sebelum saya selesai, itu munafik.

Itu munafik, kata Muadz. Walhasil, terus orang Badui tadi lapor Nabi, Muadz dipanggil. Kata Imam Bukhari, Nabi tak pernah semarah itu. Muadz ditegur oleh Nabi, dimarahi. ''Afattaanun anta ya Muadz 3x," sampai tiga kali, Kamu itu tukang fitnah. Kamu itu tukang merusak agama. inna minkum munaafirin, katanya, di antara kalian mengajak agama tapi menjadikan orang lari dari agama, yaitu karena ketika shalat kelamaan. Jangan kelamaan. Kalau kelamaan orang tidak suka shalat. Itu hadits sahih: inna minkum munaffirin.

Akhirnya Muadz berharap, "aku sampai ingin islam saat ini, sebelum tak islam". Maksudnya, "baru sekarang ini aku tahu rasanya dimaki-maki Nabi sampai begini". Artinya begini: ketika Muadz bilang A'rabi salah, ternyata yang salah Muadz.

Jangan-jangan kalau kita mengaji hari senin, waktunya orang ke kantor, orang kerja, macam-macam, jam 9 siang, masyarakat tidak mau mengaji, Allah membenarkan yang tidak mau mengaji. Karena ini ada syariat pengangguran massal.

Kamu tidak bisa mengomentari: orang kok diajak mengaji (tak mau). Jika Nabi masih hidup, mungkin kita yang disalahkan karena munaffirin, waktu orang cari uang kok diajak mengaji.

Disarikan dari ceramah KH. Bahauddin Nursalim (Gus Baha')

No comments:

Post a Comment

JEJAK SEJARAH MURSYID THORIQOH AT-TIJANI SYEKH MUHAMMAD BIN YUSUF

  "Jejak Histori Syekh Muhammad bin Yusuf sukodono - Ampel Surabaya, abahny a KH Ubaid dan KH Zaid, salah satu pembawa Thoriqoh At-Tija...