Sunday 4 August 2019

RANGKAIAN IBADAH HAJI DARI AWAL HINGGA AKHIR

Rangkaian Ibadah Haji dari Awal hingga Akhir


Foto: Salah satu suasana thawaf pada Haji 2019

Ibadah  Hajim merupakan rukun Islam sesuai. Ibadah yang memulai sekali ini memulai kompilasi jemaah pindah Tanah Suci dari tempat-tempat yang telah ditentukan Syariat, atau dikenal dengan Miqat.Setelah pindah Miqat, jemaah harus memakai pakaian ihram kemudian pindah kalimat Talbiyah.
Sebagian jemaah boleh berniat ibadah haji saja, dan ini disebut Haji Ifrad. Atau jemaah berniat melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan, atau dikenal Haji Qiran.Jemaah juga bisa mendahulukan niat umrah dari ibadah haji, yang dikenal dengan Haji Tamattuk. Haji ini dilakukan dengan memakai ihram dari miqat dengan niat umrah pada musim haji, setelah tahallul, memakai ihram lagi dengan niat haji pada hari Tarawiah (8 Zulhijah). Bagi yang melaksanakan haji Tamattuk diwajibkan membayar bendungan.
Jemaah pindah rangkaian ibadah di daerah tempat-tempat suci, mulai dari Masjidil Haram di Mekah hingga bukit Arafah, dengan melintasi Mina dan Muzdalifah. Setelah tiba di Mekah, jemaah melakukan Thawaf Qudum (Thawafatang) dengan tujuh kali perebutan Ka'bah.
Di hari kedelapan Dzulhijjah atau lebih dikenal Hari Tarwiyah, jemaah meninggalkan Mekah menuju Mina, yang berjarak enam kilomter. Jemaah menginap di Mina hingga hari Arafah (9 Dzulhijjah) kemudian kembali ke penginapan di hari-hari Tasyriq.
Setelah matahari terbit di hari ke-9 Dzulhijjah, para tamu Allah naik ke bukit Arafah untuk melaksankan Wukuf hingga Matahari naik.Mereka menjamak salat qashar Shalat Zuhur dan Ashar saat Wukuf.
Luas bukit Arafah lebih dari 10 kilometer persegi dan terletak 10 kilometer dari Mina.
Kemudian jemaah menuju Muzdalifah yang terletak tujuh kilometer dari Arafah setelah selesai melaksanakan Wukuf malam itu juga. Mereka melaksanakan Salat Maghrib dan Isya jamak dan qashar.Kemudian jemaah mengumpulkan kerikil untuk melempar jumrah di Mina esok dibawa dan jemaah diselesaikan di situ sampai hari berikutnya, 10 Dzulhijjah.
Pada hari kesepuluh Dzulhijjah atau Hari Raya Idul Adha, jemaah kembali ke Mina untuk melempar kerikil di hari pertama melempar Jumrah Aqabah Al-Kubra.
Di Mekah, jemaah melaksanakan Thawaf Ifadha tujuh putaran. Jika jemaah telah melaksanakan Sa'i antara Safa dan Marwa tujuh kali setelah Thawaf Ifadha.
Selanjutnya jemaah melalui hari-hari Tasyriq di Mina dan melempar jumrah selama tiga hari; lempar jumrah kecil, sedang dan besar. Jika beberapa dari mereka berhasil pada hari kedua, maka tidak ada dosa yang dibatalkan.
Thawaf Wada 'merupakan rangkaian terakhir dari ibadah haji. Jemaah pulang Ka'bah sebelum pulang negara masing-masing.
Sumber: Al-Jazeera 

No comments:

Post a Comment

JEJAK SEJARAH MURSYID THORIQOH AT-TIJANI SYEKH MUHAMMAD BIN YUSUF

  "Jejak Histori Syekh Muhammad bin Yusuf sukodono - Ampel Surabaya, abahny a KH Ubaid dan KH Zaid, salah satu pembawa Thoriqoh At-Tija...