Friday, 28 July 2017

PENJELASAN ANTARA QARIN DAN ARWAH


  • ANTARA QARIN DAN ARWAH

  • Dalam bahasa modern dikenal istilah black box*, dan qarin itu black boxnya manusia. Yang sering kita mainkan dan yang sering dibawa kesana-kemari itu black boxnya. Seperti lagu dalam kaset ada tujuh belas lagu, misalnya, yang diputar terkadang hanya nomor enam dan nomer tiga. Terus saja berputar di situ-situ saja beberapa lagu yang tercatat di dalam qarin itu tadi. Tidak bisa kurang dan tidak bisa lebih. Sebab tugas black box itu merekam semua perilaku yang semisal, qarin sama kedudukannya.

  • Maka sebagian ahli kasyaf (orang yang memiliki mata batin) jika berziarah ke ahli barzakh dia tahu ini muwakkal (perwakilan) atau ini qarinnya yang di sana. Sehingga para wali besar seperti Mbah Sholeh Bagusan Comal adalah termasuk dari ahli kasyaf yang luar biasa. Berangkat ziarah bersama rombongan. Begitu sampai di lokasi ziarah langsung ngajak pulang, "Balik ae balik ae, do balik, balik yo..." Tapi ucapan Mbah Sholeh tersebut ada alasannya. "Balik ae balik, percuma ra ono wonge, percuma ra ono wonge, wes balik ae (Pulang saja, percuma tidak ada orangnya)". Mbah Sholeh hanya kirim surat al-Fatihah lalu pulang. Sebab beliau tahu yang di situ tidak ada, arwahnya sedang kumpul bersama para wali lainnya ('ala masyrabahum); yang Syadziliyah berkumpul dengan arwahnya Imam asy-Syadzili, yang Qadiriyah berkumpul dengan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, yang Tijaniyah, yang Syathariyah, dst. kumpul dengan aimmat ath-thurufihim (para pimpinannya) yakni alladzi fihi al-madad min madad al-maula, kumpul bersama.

    Ada para wali yang pulang ke kuburnya belum tentu sehari sekali atau seminggu sekali. Semisal ziarah ke Syaikh Abdul Wahab asy-Sya’roni. Jika mau berziarah ke sana saat menjelang ba’da shalat Fajar atau menjelang Shubuh, maka bisa bertemu dengan Syaikh Abdul Wahab asy-Sya’roni di kuburnya. Selain Sabtu pagi tidak akan ketemu, sebab beliau masih berkumpul bersama Baginda Nabi Saw. Minal arwah junudun mujannadah (ruh-ruh itu laksana tentara yang berkumpul)**, dikumpulkan di situ. Di situ yang menjadi muwakkal adalah para malaikat, bukan qarin, yang ditugasi menjaga kuburan wali tadi.

    (Malaikat) "Ada hajat apa?"
    (Peziarah) "Saya hendak bertawasul dengan wali Allah."
    (Malaikat) "Apa keperluannya?"
    (Peziarah) "Mintakan pada Allah Swt. hajat saya begini dan begini..." Malaikat itu lah nanti yang akan menyampaikannya kepada Allah Ta’ala dengan seizin wali tadi.
    (Malaikat) "Ini tamunya banyak Kiai, tadi di kuburanmu ada fulan dan fulan..."
    (Wali) "Ya, keperluannya apa saja, dibacakan satu-satu..." Umpanya demikian. Kemudian oleh si wali dihaturkan permintaan-permintaan (doa) tadi kepada Allah Swt.

    Kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi. Tidak ada ruh yang bisa keluar dengan sendirinya. Tatkala Malaikat Izrail mencabut nyawa seorang hamba maka terlepaslah ruh dari jasadnya. Jika ada pertanyaan, banyak ritual yang konon bisa memanggil arwah dan bisa dimasukkan apakah itu termasuk asrar? 

    Jawabannya bisa diimbangi dengan logika. Lihat neon-neon lampu, seumpama kaca/bohlamnya dicopot masih ada apinya atau tidak? Yang nyala itu kaca atau setrumnya? Setrum. Jika setrumnya masih ada tapi bohlamnya tidak ada maka apinya masih tetap ada. Demikianlah arwah tatkala keluar dari jasadnya.

    نور العالم والأسرار فيه الأنوار "Cahaya orang alim dan asrar di dalamnya ada cahaya-cahaya." Sebab ibadahnya seorang wali itu sehari bisa mengkhatamkan al-Quran sekian kali, Tahajjud sekian, sholawat sekian, dzikir sekian, dst. Inilah asror yang luar biasa.
    Arwahnya ditarik tapi jasadnya masih di dalam kuburnya. Ada jasad yang masih terjaga utuh, sebab melanggengkan wudhu, atau ahli Tahajjud, lebih-lebih hafidz al-Quran atau hablu al-Quran, ini yang dijaga. Sewaktu-waktu dia mendapat perintah oleh Allah Ta’ala untuk hadir saat kematian orang alim, atau saat negara genting, ruh itu diletakkan kembali kemudian bangun dari kuburnya ikut membela jihad fi sabilillah. Contohnya saat kematian Sayyidina Umar bin Abdul Aziz, para wali dan syuhada yang sudah wafat semuanya hadir untuk bertakziah kepada Umar bin Abdul Aziz.
    Ada pula waktu itu ruh yang diizini Allah Swt. menghampiri ibunya yang masih hidup. Dia bersama rombongan diminta oleh para syuhada ikut bertakziah ke Umar bin Abdul Aziz. Namun izinnya hanya itu, tidak diperkenankan mampir.

    Jika jasad telah hancur maka arwah mutlak "nurun yatala’la abwa kal barqil khathif kal mir-ah", seperti pantulan kaca yang kemilau. Yang pada akhirnya ruh itu masuk ke dalam jasad seseorang, maka termasuk sebuah keberuntungan besar bagi orang tersebut. Ini membutuhkan jasad yang betul-betul kuat. Jadi istilah memanggil arwah sebetulnya yang masuk adalah asrarnya, bukan ruh, semisal asrar para Wali Songo.

    Berbeda dengan orang-orang ahli thariqah, maka madad min madadillah yang masuk. Allah Ta’ala memberikan madad kepada Nabi Saw., lalu para sahabat, kemudian kepada para imam thariqah. Itu berbeda karena haknya para wali, bukan masalah kesurupan atau kerasukan.
    Semisal jika seorang (kiai) ahli thariqah akan wafat maka ruh-ruh suci akan hadir. Lalu dipersilakan olehnya laiknya menyambut tamu dan terkadang seperti sedang ngobrol sendiri. Seolah-olah kiai tersebut sedang zawalul ‘aqli (hilang akal). Padahal dia sedang melihat siapa saja yang akan menyaksikan dirinya kembali kehadirat Ilahi. Artinya dia sudah siap. Inilah yang dinamakan madad min madadillah. Sangat banyak para wali Allah yang mengalami demikian. Tapi jika ruh masuk ke dalam jasad manusia maka tidak ada nash yang kuat. Kalau asrar iya, betul, asrar dari ruh-ruh yang suci.

    Adapun tawasulan berbeda lagi maksudnya. Di sini harus paham. Penyampaian asrar seperti di atas itu ya seperti wali itu sendiri. Artinya itu hak. Seolah-olah sama tapi tidak sama.

    Semisal ditanyakan, ada yang kemasukan asrar tapi kenapa dawuh (perkataannya) tidak digugu/diikuti? Mau diikuti bagaimana jika dirinya sendiri saja belum bisa membedakan antara malaikat dengan iblis. Seperti halnya seseorang yang mengaku ketemu wali fulan sedangkan dirinya saja belum bisa membedakan mana ruh yang mahfudz (dijaga) dan yang ghairul mahfudz (tidak dijaga). Sehingga banyak yang salah memahami sampai-sampai dia meninggalkan shalat seolah-olah sudah ditanggung.

    Apalagi jika yang datang itu semisal berkata, "Kamu itu cucuku, bukan orang lain." Repotnya di situ. Itu yang ngomong siapa? sudah bisa membedakan apa belum? Makanya jangan suka main-main dengan ilmu-ilmu seperti itu. Kalau belum waktunya tidak akan bisa. Tentang ini ada keterangan
    penting dalam kitab Munjinat al-Asrar bab khawash surat al-ikhlas.
    _________________
    *Kotak hitam atau black box adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi, mumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang. **Dalam kitab Ihya' Ulumiddin halaman 159-160, Imam al-Ghazali memberikan ulasan menarik tentang hadits al-arwah junudun mujannadah, sebagai berikut:

    الارواح جنود مجندة فما تعارف منها ائتلف وما تناكر منها اختلف (*1) فالتناكر نتيجة التباين والائتلاف نتيجة التناسب الذى عبر عنه بالتعارف وفي بعض الالفاظ " الارواح جنود مجندة تلتقي فتتشام في الهواء (*2). وقد كنى بعض العلماء عن هذا بان قال ان الله تعالى خلق الارواح ففلق بعضها فلقا واطافها حول العرش فأى روحين من فلقتين تعارفا هناك فالتقيا تواصلا في الدنيا. وقال صلى الله عليه وسلم ان ارواح المؤمنين ليلتقيان علي مسيرة يوم وما رأى احدهما صاحبه قط (*3)

    Ruh-ruh/jiwa itu laksana tentara yang berkumpul, maka yang saling mengenal daripadanya niscaya menyelaraskan (mudah bergaul atau saling menyesuaikan) dan yang bertentangan daripadanya niscaya saling menyelisihi (berseberangan ).".(1). Kata "Tanakur/pertentangan" adalah natijah (hasil) dari perbedaan, dan "I'talaf/kejinakan" adalah hasil dari kesesuaian yang diibaratkan dengan "Ta'aruf" atau saling mengenal, atau berkenalan satu sama lain. Pada sebagian teks hadits di atas terdapat maksud yang mengindikasikan bahwa jiwa atau ruh itu ibarat tentara yang berkumpul dan berjumpa, lalu berciuman di udara. (2). Sebagian Ulama menyebutkan hal ini dengan cara kinayah atau sindiran dengan mengatakan, bahwa Allah Swt. menjadikan segala nyawa, maka dipecahkanNya sebagian dan dithawafkan di sekeliling Arsy. Maka mana diantara dua nyawa atau ruh dari dua pecahan yang berkenalan itu lalu bertemu sebagai kesinambungan terhadap perjumpaan keduanya di dunia. Nabi Saw. bersabda, "Bahwa nyawa dua orang mu'min bertemu dalam perjalanan sehari, dan tidak sekali-kali salah satu dari keduanya melihat temannya." (3).
    (1)  - HR. Imam Muslim dari Abi Hurairah dan Imam Bukhari meriwayatkan sebagai ulasan dari hadits Siti Aisyah).
    (2)  - Hadits "Jiwa atau ruh itu ibarat tentara yang berkumpul dan berjumpa, lalu berciuman di udara", Imam ath-Thabarani menyandarkan kelemahan hadits ini dari hadits Ali.
    (3)  - Hadits "Bahwa nyawa dua orang mu'min bertemu dalam perjalanan sehari, dan tidak sekali-kali salah satu dari keduanya melihat temannya", Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr dengan lafadz " تلتقى " dan berkata salah seorang dari mereka yang terdapat didalamnya Ibnu Luhai'ah dari Daraj. (footnote Ihya, Hal. 159, tentang makna "al-ikhwah fillah").

    (Sya'roni As-Samfuriy. Disampaikan oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya dalam Pengajian Ramadhan di ndalem beliau, tahun 2016).

WAKTU YANG TEPAT SHALAT DHUHUR DI HARI JUM'AT

Kapan Wanita Mulai Shalat Dzuhur Di Hari Jum’at?

 0SEBAGIAN wanita berpendapat bahwa pada hari Jum’at ketika mengerjakan shalat Dzuhur mereka mengakhirkan hingga selesai shalat Jum’at dengan keyakinan bahwa shalat Dzuhur sebelum shalat Jum’at selesai dilarang dan tidak sah. Namun sebagian lain mengatakan bahwa mengerjakan shalat Dzuhur pada hari Jum’at seperti waktu shalat dzuhur di hari lain, tidak perlu menunggu shalat Jum’at selesai. Maka apa sebenarnya hukum permasalahan ini menurut syariat?
Disarikan dari berbagai sumber inilah penjelasan kapan wanita mulai shalat Dzuhur di hari Jum’at?
Kita telah mengetahui bersama bahwa shalat Jumat tidaklah wajib bagi muslimah. Sebagai gantinya, ia melaksanakan shalat Dzuhur (empat rakaat) di rumahnya. Seringkali ditanyakan oleh para wanita, kapan mulainya shalat Dzuhur tersebut? Apakah ketika telah masuk waktu Dzuhur atau barangkali menunggu sampai shalat Jumat para pria di masjid selesai?
Shalat termasuk ibadah yang telah ditetapkan waktunya.
Allah berfirman, “Sesungguhnya shalat adalah kewajiban bagi kaum mukminin yang telah ditetapkan waktunya.” (QS. An-Nisa: 103).Ibnu Mas’ud mengatakan: “Sesungguhnya shalat memiliki waktu khusus, sebagaimana haji juga memiliki waktu khusus.” (Tafsir Ibn Katsir, 2:403)

Waktu zuhur dimulai sejak zawal(matahari tergelicir ke arah Barat) sampai bayangan benda sama dengan tinggi bendanya. Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Waktu zuhur, sejak matahari tergelincir sampai bayangan orang sama dengan tingginya, sebelum masuk waktu asar.” (HR. Muslim no. 612). Dari keterangan di atas, para wanita dan orang yang tidak wajib jumatan, seperti orang sakit atau musafir, mereka bisa memulai shalat zuhur setelah masuk waktu zuhur, meskipun bisa jadi jumatan belum selesai. Terlebih, di beberapa daerah semacam Jogjakarta, jumatan disepakati untuk dimulai tepat jam 12.00. padahal terkadang zuhur dimulai sebelum jam 12.00.
Hampir sama dari uraian di atas. Al Lajnah Ad Daimah di Kerajaan Saudi Arabia pernah ditanya,
“Apa hukum menunaikan shalat jumat bagi wanita? Apakah ia melaksanakannya sebelum atau sesudah shalat para pria atau ia shalat bersama mereka (kaum pria)?”
Jawaban yang disampaikan oleh para ulama komisi fatwa Al Lajnah Ad Daimah,
“Wanita tidak wajib melaksanakan shalat Jum’at. Namun jika wanita melaksanakan shalat Jumat bersama imam shalat Jumat, shalatnya tetap dinilai sah. Jika ia shalat di rumahnya, maka ia kerjakan shalat Dzuhur empat rakaat. Ia boleh mulai mengerjakan shalat Dzuhur tadi setelah masuk waktu Zhuhur, yaitu setelah matahari tergelincir ke barat (waktu zawal). Dan sekali lagi dia tidak boleh laksanakan shalat jumat (di rumah) sebagaimana maksud keterangan sebelumnya.
Wa billahit taufiq. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”
Fatwa di atas ditandatangani oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku ketua, Syaikh ‘Abdur Rozaq ‘Afifi selaku wakil ketua, Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan selaku anggota dan Syaikh ‘Abdullah bin Qu’ud selaku anggota.
[Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, 8/212, no. 4147, pertanyaan kedua]
Kesimpulan
Seorang wanita boleh melaksanakan shalat Zhuhur saat hari Jumat di rumah mulai sejak masuk waktu Zhuhur, tidak mesti menunggu sampai para jamaah pria selesai menunaikan shalat Jumat.  Hal yang sama berlaku bagi orang yang udzur tidak bisa melaksanakan shalat Jumat seperti orang yang sakit. []

Sumber : ISLAMPOS.COM

Thursday, 27 July 2017

PENJELASAN TENTANG MAKANAN MANNA WA SALWA


Turunnya Makanan Manna Dan  Salwa Dari Langit Bagi Bani Israil



Bani Israil adalah suatu bangsa yang telah banyak Allah berikan kenikmatan kepada mereka. Salah satunya adalah banyak Nabi dan Rasul yang diutus untuk membimbing mereka. Akan tetapi mereka tidak banyak bersyukur, membangkang sampai pada tahap membunuh para Nabi.
Allah berfirman mengenai Bani Israil,
إِسْرَائِيلَ اذْكُرُواْ نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ,
Wahai Bani Israil ingatlah nikmat-nikmat-Ku yang telah kuberikan pada kalian dan Aku lebihkan kalian di atas seluruh alam” (AL-Baqarah: 47)
Berbagai macam mukjizat para nabi mereka lihat dan mereka rasakan akan tetapi hati mereka masih saja keras dan tidak yakin mengenai perintah Rabb mereka.

Mereka diberi rezeki manna dan salwa
Suatu ketika mereka kelaparan, maka mereka diberikan nikmat oleh Allah Ta’ala, yaitu diturunkan dan diberi rezeki kepada mereka berupa makanan yang disebutkan dalam Al-Quran yaitu Manna dan Salwa.
وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu “manna” dan “salwa”. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri (.al-Baqarah: 57)

Mengenai Manna dan Salwa, syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan
وهو اسم جامع لكل رزق حسن يحصل بلا تعب، ومنه الزنجبيل والكمأة والخبز وغير ذلك.{وَالسَّلْوَى} طائر صغير يقال له السماني، طيب اللحم، فكان ينزل عليهم من المن والسلوى ما يكفيهم
 “Manna adalah istilah makanan yang diperoleh dengan cara yang mudah (tidak bersusah payah) seperti jahe, biji-bijian, roti (gandum) dan lain-lain. Adapun Salwa adalah burung kecil yang memiliki daging lembut dan enak. Maka diturunkan kepada mereka manna dan Salwa yang mencukupkan bagi mereka” (tafsir As-Sa’di hal. 52)

Ketidaksabaran Bani Isra’il
Bani Israil tidak bersyukur, malah mereka sangat cepat bosan terhadap makanan. Sehingga mereka malah menantang dan meminta nabi Musa agar mengeluarkan makanan lagi untuk mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَنْ نَصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja, oleh sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya.” Musa berkata, “Maukah kamu mengambil yang lebih rendah sebagai ganti dari yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta !” Lalu ditimpahkanlah kepada mereka kenistaan dan kehinaan, serta mereka mendapat murka dari Allâh. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allâh dan membunuh para nabi tanpa sebab yang benar. Yang demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah:61)

Demikianlah, Bani Israil, bangsa yang sangat pembangkang dan tidak bersyukur. Sehingga mereka dibinasakan dan disiksa oleh Allah ‘Azza wa Jalla.

Monday, 24 July 2017

PENJELASAN TENTANG TAHUN SYAMSIYAH DAN QOMARIYAH

TAHUN SYAMSIYAH & QOMARIYAH




Friday, 7 July 2017

KISAH HABIB SHOLEH BIN MUHSIN ALHAMID DAN SEORANG WAHABI CONGKAK

Habib Sholeh Dan Seorang Wahabi Congka

Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid pernah mengisahkan perjalanan hajinya bersama muridnya, mantan menteri luar negeri Adam Malik. Perjalanan itu berlangsung pada tahun 1387 H dan sangat berkesan bagi Habib Sholeh beserta rombongan. Berikut kisahnya:
Ketika hendak pergi ke Madinah untuk menziarahi Baginda Nabi SAW, aku (Habib Sholeh) menghubungi menteri luar negeri Kerajaan Arab Saudi, Sayid Umar as-Segaf. Aku kabarkan bahwa aku tengah menuju Madinah bersama menteri luar negeri Indonesia dan rombongan. Aku meminta waktu khusus untuk ziarah dan Sayid umar mengabulkan permintaanku. Ia berjanji akan memberikan waktu khusus dengan mengosongkan masjid Nabawiy pada jam sepuluh malam.
Aku tiba di masjid Nabawiy tepat pada waktu yang dijanjikan. Bersama kami ada empat belas orang yang di antaranya adalah para menteri luar negeri dari berbagai negara, salah satunya dari Sudan. Kami berziarah ke pusara Baginda Nabi SAW dalam suasana yang khusyuk dan tenang. Setelah ziarah selesai, kami melaksanakan shalat Isyak kemudian menginap di hotel yang telah disediakan.
Pagi harinya aku (Habib Sholeh) berbincang santai bersama sejumlah orang, di antaranya adalah Haji Abdullah Syafii dan Haji Darwis. Kami menceritakan pengalaman ziarah pada hari sebelumnya yang diliputi dengan ketenangan, cahaya dan asrar (rahasia). Dalam ziarah itu kami bertawasul kepada Baginda Nabi SAW lalu mendoakan rakyat Indonesia dan presiden Suharto secara khusus.
Di tengah perbincangan, tiba-tiba muncul seorang lelaki yang berseru kepada salah seorang penghuni hotel, “Untuk apa berziarah? Untuk apa tawasul? Itu adalah perbuatan syirik!” Lelaki itu kemudian mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati.
Aku langsung bangkit dari tempat duduk. Aku mengambil sandal dan kulemparkan ke wajahnya. Lelaki itu berkelit dan sandal tadi tidak mengenainya. Aku berseru kepada pelayan hotel, “Ambilkan pisau! Aku mau menyembelih orang itu. Ia adalah syetan najis yang melecehkan Baginda Rasul SAW. Aku rela mati di sini demi membela kakekku, Muhammad bin Abdillah SAW.”
Haji Abdullah Syafii dan Haji Darwis langsung berdiri begitu melihatku betul-betul marah. Mereka berusaha menahan dan menenangkan diriku. Mereka kemudian membujukku agar masuk ke kamar hotel. Aku berkata kepada mereka, “Orang itu takkan bisa menunaikan haji dan wukuf di Arafah!”
(Seusai insiden di hotel) Lelaki tadi melaksanakan thawaf umrah. Kebetulan di sampingnya ada seorang perempuan Habasyah yang tinggi besar dan terlihat kuat. Lelaki itu iseng menyentuh payudara si perempuan dengan sikutnya. Kontan si perempuan Habasyah marah dan memaki lelaki yang bertubuh kecil itu, “Di tempat (mulia) seperti ini kamu kok sempatnya berbuat demikian?”
Perempuan Habasyah tadi lalu menjambak rambut lelaki itu dan mengayun-ayunkan kepalanya. Ia menghajar lelaki itu habis-habisan sampai berdarah-darah. Gigi-gigi lelaki itu terlepas dan pakaian ihramnya dipenuhi darah. Beruntung petugas keamanan segera menyelamatkannya dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat. Setelah itu si perempuan Habasyah memberitahukan suami dan saudaranya perihal pelecehan yang dialaminya. Mereka lantas kompak mendatangi lelaki tadi ke Rumah Sakit untuk menghabisinya. Petugas keamanan dan pegawai rumah sakit bersama-sama mencegah keluarga perempuan Habasyah tadi masuk Rumah Sakit. Mereka memindahkan lelaki itu ke tempat lain agar tidak dapat ditemukan keluarga perempuan Habasyah ini.
Pada akhirnya pemerintah Arab Saudi mendeportasi lelaki itu ke negara asalnya. Ia pun tak jadi melaksanakan haji dan wukuf di Arafat. Semoga kita dilindungi Allah SWT dari hal-hal buruk seperti ini.
Cahayanabawi.com

Sunday, 2 July 2017

FADHILAH DAN KEUTAMAAN SURAT YASIN

Fadhilah dan Keutamaan Surat Yasin 

Keutamaan Surat Yasin untuk umat muslim amat luar biasa, begitu pula khasiatnya. bahwa kita mencermati tentu sudah ketahui bahwa yasin ini menggambarkan tulisan ke - 36 yang dapat kita temukan di dalam al - qur’an dan juga terdapat dekat 83 ayat dalam Surat Yasin.

Surat Yasin ini menggambarkan salah satu Surat yang berarti dan juga terlebih lagi banyak yang mendefinisikan Surat Yasin ini bagaikan jantung al - qur’an. Surat Yasin diajarkan untuk dibaca pada malam jumat dan juga baik dibaca dikuburan.

Dalil - dalil hukum fadhilah dan juga keutamaan Surat Yasin
Nabi Muhammad saw bersabda :

مَنْ قَرَأَ يس فِيْ لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ

“Barangsiapa yang membaca yasin pada malam hari dengan mengharap keridhaan Allah SWT, maka diampuni dosa - dosanya” (HR. At Thabrani/145, 418 dan juga AlBayhaqi/2360, 2361 dari Abu Hurairah,   (A-Darimi/3478 dari hasan, dishahihkan oleh Ibnu Hibban/2626)

Disamping itu, banyak hadits - hadits yang jadi landasan disyari’atkan membaca al - qur’an dikuburan, diantara hadist - hadist tersebut meski terdapat yang dha’if (hadits lemah, bukan palsu) ,

Namun secara totalitas menampilkan kalau membaca al - quran paling utama Surat Yasin di atas kuburan mempunyai landasan hukum dalam syara`. sebagian hadist dan juga perkataan ulama tersebut antara lain:

1. Hadits riwayat an - nasa`i, ibnu majah dan juga pula ibnu hibban:
اقرأوا يس على موتاكم
“bacalah tulisan yasin atas orang wafat kamu” (HR. nasa`i, ibnu majah dan juga ibnu hibban)

2. Hadits riwayat dari imam ahmad:
يس ثلث القرآن لا يقرؤها رجل يريد الله والدار الآخرة إلا غفر له فاقرؤوها على موتاكم

“Surat yasin merupakan sepertiga dari al - qur’an, tidak membacanya oleh seorang yang mengharap allah swt dan juga akhirat, kecuali di ampunkan menurutnya, hingga bacakanlah surah yasin diatas orang wafat kamu” (HR. Ahmad)

3. Komentar imam syafii (w. 204 h/820 meter) membaca al - quran di kuburan.

Imam syafi’i ra. berkomentar kalau sunnah hukumnya untuk orang yang berziarah kubur buat membaca ayat al - qur’an dan juga berdoa setelahnya di kuburan.

perihal ini pula disepakati oleh para ashab imam syafi’i sebagaimana imam nawawi menjelaskannya dalam kitab majmuk syarah muhazzab jilid 5 perihal 311 cet. dar fikr. murid senior imam asy - syafii, az - za`farany (w. 260 h) mengatakan:
سألت الشافعى رحمه الله عن قراءة عند القبر فقال لا بأس به
“saya sempat bertanya kepada imam syafi’i tentang membaca (al - qur’an) di samping kubur. dia menanggapi “tidak mengapa”.

Fadhilah dan juga keutamaan Surat Yasin yang pantas kita ketahui

Inilah fadhilah dari membaca Surat Yasin yang mampu memotivasi kita buat berulang dan juga melangsungkan hidup yang benar di jalur Allah SWT. berikut penjelasannya :

Bagi orang baik yang sudah meninggal dunia, saat teks Surat Yasin dibacakan didepannya, maka hal ini akan membuat ruhnya menemukan ketenangan di alam kubur.

Bagi jenazah didalam kubur, saat dibacakan Surat Yasin kepadanya, maka siksa terhadap si mayyit akan diringankan.

Perlindungan dari Allah SWT hendak hingga kepada kita dari malam sampai masuk waktu pagi jadi salah satu rahasia keutamaan membaca Surat yasin kala malam hari.

Fadhilah Surat Yasin yang harus kita tahu merupakan buat sesuatu kalangan yang lagi sakit ataupun pula terserang malapetaka, waktu dibacakan Surat Yasin padanya, hingga hendak lepas dari malapetaka, wabah dan juga pula penyakit.
Membaca Surat yasin pula menemukan perlindungan dari Allah SWT. untuk kita dari pagi sampai sore, bila membaca Surat Yasin di pagi harinya.

Bagi kita yang memiliki hajat, membaca Surat yasin membikin hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT.
Bagi orang yang lagi berkecil hati dan juga sulit, Fadhilah membaca Surat Yasin ini diantaranya Allah SWT. akan menghilangkan kesedihan kita.
Fadhilah dan juga keutamaan Surat Yasin untuk orang yang lagi lapar kemudian membaca Surat Yasin, maka Allah SWT. akan kenyangkan mereka.

Untuk yang bahagia dan juga sukses membaca Surat yasin, terlebih lagi memahaminya dan dapat mengamalkannya, hingga salah satu khasiat dari Surat Yasin yang didapatkan oleh orang tersebut merupakan pendekatan diri dengan sang Khalik (Allah SWT).

Dikala seorang sudah amat dekat dengan Allah SWT, hingga tentu hendak jadi lebih gampang mensyukuri apa saja, mencapai bukti diri spiritual lebih besar, tidak terpengaruh lagi dengan perihal duniawi.

Tidak hanya itu, senantiasa berbuat kebaikan terhadap sesama dan juga makhluk hidup yang lain, tidak mudah menyesal dan juga menyerah dalam seluruh hal, dan senantiasa melaksanakan suatu tanpa pamrih dan juga dengan ikhlas.

Di dalam Al - Qur’an seluruh perintah merupakan supaya orang yang membaca dan juga mengertinya akan menjadi orang yang baik dan juga Al - Qur’an tidak mungkin mengarahkan orang buat berbuat jahat.

Surat yasin juga akan memberikan pengaruh baik terhadap pertumbuhan karakter kita. dengan membaca dan juga mengamalkannya, tidak cuma kita akan menjadi baik di mata Allah SWT. Tetapi juga di depan teman ataupun di golongan warga. seperti itu kenapa kita butuh mengetahui betul keutamaan Surat Yasin membaca pada malam jumat.

( sumber: webislami. com )
                                                                       


JEJAK SEJARAH MURSYID THORIQOH AT-TIJANI SYEKH MUHAMMAD BIN YUSUF

  "Jejak Histori Syekh Muhammad bin Yusuf sukodono - Ampel Surabaya, abahny a KH Ubaid dan KH Zaid, salah satu pembawa Thoriqoh At-Tija...