Sunday, 27 November 2016

JIKA iNGIN MULIA JANGAN MEMBANGGAKAN KEMULIAAN

8. Jika ingin Mulia Jangan membanggakan Kemuliaan. (AL-HIKAM)
Syekh Ibn Athaillah Asy-Syakandari

1. Dunia Ini Hanyalah Tipuan

الاكوان ظاهرهاغرة وباطنهاغبرة فاالنفس تنظر الى ظاهر غرتها والقلب ينظرالى باطن عبرتها
"Segala sesuatu yang tampak di dunia ini adalah tipuan. Sedangkan pada hakikatnya -esensinya adalah pelajaran. Dalam dua hal itu maka nafsu lebih memperhatikan kepada yang tampak sebagai tipuannya, sedangkan hati lihat kepada batinnya sebagai pelajaran yang terkandung di dalamnya."

Secara lahiriah,  dunia ini memang terdiri dari berbagai macam kesenang-an dan keindahan. Keadaannya mempesona sehingga banyak manusia yang tergila-gila. Hawa nafsu ingin menikmati duniawi ini. Maka berbagai cita-cita dan khayalan mengacaukan pikiran. Mereka tak mempedulikan siang dan malam demi mengejar dunia. Mereka rela membanting tulang dan memeras keringat, bahkan kawan menjadi lawan karena memperebutkan dunia.

Namun bagi orang-orang yang bermata hati awas -mereka yang menempuh jalan menuju Allah- sangat berhati-hati dalam menyikapi dunia. orang-orang arif ini melihat bahwa dunia, secara lahiriah merupakan tipuan belaka. Karena itu mereka selalu menahan hawa nafsunya agar tidak tertipu oleh keindahan dan kenikmatan yang ada.

Orang-orang makrifat (orang arif) berpendapat bahwa secara lahiriah, dunia itu adalah musuh Allah dan musuh para wali Allah. Permusuhannya terhadap Allah, dikarenakan dunia dapat memutuskan jalan terhadap para waliNya. Oleh karena itu, Allah tidak melihat kepadanya sejak menciptakannya. Permusuhan terhadap para wali Allah disebabkan ia berhias keindahan dan memperdaya mereka dengan kenikmatan-kenikmatan semu. Jika para penempuh jalan Allah tergoda maka putuslah jalan yang mereka tempuh menuju kepada Kebenaran.

Ketahuilah, para nabi diutus untuk menyeru orang-orang agar mereka mengekang hawa nafsunya terhadap dunia dan agar perhatian nuraninya kepada akhirat. Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. melintas dan menjumpai bangkai kambing. Dia berkata kepada sahabat, "Bukankah kalian melihat kambing itu sudah tak berguna lagi bagi pemiliknya?" Para sahabat menjawab, Benar." Rasulullah saw. Berkata lagi, "Demi Tuhan yang nyawaku berapa di tanganNya, sesungguhnya dunia ini dunia ini Lebih hina bagi Allah azza wajalla daripada bangkai kambing itu."
Seandainya dunia ini menyamai sayap nyamuk di sisi Allah, pasti Dia tidak memberi minum orang kafir seteguk pun. Rasulullah saw. Bersabda,"Dunia ini penjara bagi orang- beriman dan surga bagi orang kafir."

Pada riwayat lain juga ditetangkan bahwa beliau saw. bersabda," Dunia ini  terkutuk dan terkutuklah segala Isi nya, kecuali orang yang mendapatkan penunjuk Allah."

Orang-orang yang menempuh jalan Allah akan lebih mengutamakan negeri yang kekal daripada negeri yang penuh dengan tipuan. Negeri yang kekal itu adalah akherat.

Mereka ini menyadari bahwa dunia-secara lahiriah penuh dengan tipuan dan memperdaya Manusia dengan khayalan-khayalan. Kemudian manusia kehabisan sama sekali setelah luput darinya. Maka dunia menyerupai mimpi mimpi di kala tidur.

Bahkan Ali bin Abi Thalib ra. pernah berpesan kepada Salman Al Farisi melalui suratnya, "Perumpamaan dunia seperti ular yang lunak ketika disentuh. Sedangkan racunnya mematikan. Maka berpalinglah dari sesuatu yang engkau sukai dari dunia ini karena sedikit yang menemanimu darinya. Buanglah pikiran-pikiran terhadapnya setelah engkau yakin akan berpisah dengannya. Jadilah engkau seorang yang paling berhati-hati di saat kau sangat gembira. Sebab pemilik dunia itu setiap merasa gembira,  ia pun mengalami pula sesuatu yang tidak disukainya."

oleh karena itu janganlah memandang dunia secara lahiriah, namun pandanglah secara hakikatnya. Karena pada hakikatnya dunia merupakan pelajaran yang sangat berharga. Sehingga engkau akan berbatu hati dalam melaluinya. Dunia ini, adalah segala sesuatu yang dekat denganmu sebelum mati. Sedang engkau harus ingat terhadap sesuatu yang menyusul di belakangmu setelah mati, yaitu akhirat.

JEJAK SEJARAH MURSYID THORIQOH AT-TIJANI SYEKH MUHAMMAD BIN YUSUF

  "Jejak Histori Syekh Muhammad bin Yusuf sukodono - Ampel Surabaya, abahny a KH Ubaid dan KH Zaid, salah satu pembawa Thoriqoh At-Tija...